Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara Paling Aman dari Pandemi Covid-19, Indonesia di Posisi 79

Kompas.com - 07/09/2020, 17:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Daftar peringkat terbaru menunjukkan negara yang saat ini paling aman dari pandemi Covid-19 adalah Jerman, sementara Indonesia berada di posisi ke-79.

Peringkat ini dirilis oleh lembaga riset pengetahuan dan teknologi global Deep Knowledge Group, disusun berdasarkan data pakar medis dan ahli statistik dengan menggunakan 140 parameter.

Ada 250 negara yang diamati cara mereka menangani pandemi virus corona.

Baca juga: Jangan Sampai Pesta Demokrasi Menjadi Pestanya Covid-19

Masing-masing negara diberikan skor untuk menentukan peringkat dan hasilnya Jerman berada di peringkat pertama negara yang paling aman dari pandemi Covid-19 dengan skor akhir 762,24.

Sementara Australia berada di peringkat keenam dan Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam peringkat 10 besar.

Skor yang diberikan tidak hanya melihat seberapa banyak penularan dan kematian yang terjadi.

Namun lembaga yang pertama kali mengeluarkan peringkat di bulan Juni lalu juga menilai sejumlah faktor, seperti kesiapan layanan kesehatan, tanggapan dari pemerintah, kesiapan menghadapai gawat darurat, termasuk aspek ekonomi.

Baca juga: 3 Hotel di Garut Ditutup karena Covid-19

Peringkat Indonesia termasuk rendah di Asia Tenggara

Sementara itu Indonesia berada di peringkat ke 79 dengan skor 478.46, dimana kategori pengawasan dan deteksi, persiapan layanan kesehatan, dan kesiapan menghadapi gawat darurat yang bahkan jauh tertinggal dari negara Rwanda dan Mexico.

Di kawasan Asia Tenggara, Filipina masih dianggap tidak aman dibandingkan Indonesia, yakni di posisi 101 dan Laos yang berada di peringkat 143, Myanmar di peringkat 146, dan Kamboja di posisi ke 165.

Sudah enam bulan sejak kasus pertama virus corona diumumkan di Indonesia dan data dari John Jopkins University di Amerika Serikat hingga Senin siang (7/9/2020) menunjukkan lebih dari 190 ribu orang di Indonesia tertular virus corona dan lebih dari 8.000 orang meninggal dunia saat pandemi Covid-19.

Para pakar dan praktisi kesehatan di Indonesia telah mendesak agar Pemerintah Indonesia lebih memfokuskan pada peningkatan kapasitas tes, pelacakan, serta pengelolaan isolasi yang baik.

Baca juga: Kemenristek: Di Antara Negara OKI, Indonesia Unggul dalam Kembangkan Vaksin Covid-19

Pemerintah juga telah diminta untuk mengeluarkan kebijakan yang tegas untuk membatasi pergerakan warga, bukannya kebijakan yang malah "kontradiktif" dengan upaya pemutusan rantai penularan virus corona, seperti yang dijelaskan Dr Windhu Purnomo, epidemiolog dari Universitas Airlangga.

"Paling tidak kalau nggak mampu lockdown ya sudah, sekarang tetap tracing, testing dan isolating harus selalu dilakukan dan masif. Ini strategi utama yang tidak bisa ditinggalkan, plus pendisiplinan warga," ujar Windhu kepada ABC Indonesia.

Sementara masyarakat di Indonesia diminta untuk terus menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan tidak melakukan aktivitas secara berkelompok.

Sejumlah pakar juga membuat pemodelan untuk melihat kapan pandemi Covid-19 mencapai puncaknya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com