Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Indonesia Disebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Selatan yang Tewaskan 14 Orang

Kompas.com - 25/08/2020, 22:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

MANILA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia disebut sebagai salah seorang pelaku bom bunuh diri di kota Jolo, Filipina selatan, hari Senin (24/08), yang menewaskan setidaknya 14 orang.

Perkembangan ini disampaikan perwira tinggi di angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN.

Sobejana mengatakan "salah satu pelakunya kemungkinan adalah istri dari pelaku bom bunuh diri pertama Filipina, yang meledakkan diri di luar kam militer di kota Indanan, Sulu, pada 2019".

Baca juga: 2 Bom Dahsyat Guncang Filipina, 11 Orang Tewas 40 Terluka

Media di Filipina menyebut nama laki-laki yang menjadi pengebom bunuh diri pertama di negara tersebut sebagai Norman Lasuca.

Sobejana mengatakan penyelidik sudah mengumpulkan jasad pelaku untuk dilakukan tes forensik dan pemeriksaan lebih lanjut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan "belum ada konfirmasi resmi" terkait perempuan Indonesia yang disebutkan sebagai pelaku ini.

Dua ledakan hebat di Jolo pada Senin (24/8/2020), selain menewaskan setidaknya 14 orang, juga melukai sekitar 75 orang lainnya.

Juru bicara satuan tugas antiterorisme Filipina, Rex Payot, kepada para wartawan mengatakan bahwa ledakan terjadi di dekat pusat kota.

Laporan militer dan polisi menyebutkan tentara dan warga sipil menjadi korban dalam ledakan pertama, yang terjadi ketika personel militer membantu otoritas sipil melakukan bantuan penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: 2 Ledakan di Pulau Jolo Tewaskan 14 Orang, Filipina Tuding Abu Sayyaf Pelakunya

Tak lama kemudian terjadi ledakan kedua di dekat Katedral Our Lady of Mount Carmel.

Tahun lalu, terjadi serangan bom bunuh diri di katedral ini ketika jemaat tengah melakukan misa. Setidaknya 23 orang meninggal dunia.

Militer: Hanya satu kelompok yang bisa lakukan serangan

Dalam tiga tahun terakhir, terjadi sekurangnya enam serangan bom bunuh diri, jenis serangan yang sebelumnya sangat jarang terjadi di Filipina.

Hingga Selasa (25/8/2020) malam waktu setempat belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab melakukan serangan bom bunuh diri di kota Jolo.

Namun, perwira tinggi militer Filipina untuk kawasan Sulu, Brigadir Jenderal William Gonzales, dalam wawancara kepada media mengatakan bahwa "hanya kelompok Abu Sayyaf yang bisa melakukan serangan seperti ini".

Baca juga: Buntut Ledakan di Filipina, Penerapan Darurat Militer Diajukan

"Satu-satunya kelompok yang punya kapasitas melakukan serangan ini ... adalah kelompok teroris yang aktif di kawasan ini," kata Gonzales, mengacu ke kelompok Abu Sayyaf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com