Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Beirut, Lebanon, Trump Menduga karena Serangan

Kompas.com - 05/08/2020, 07:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan, dua ledakan yang mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, diduga merupakan serangan.

"Seperti serangan yang begitu mengerikan," ucap presiden berusia 74 tahun itu kepada awak media saat berada di Gedung Putih.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Besar Guncang Pesisir Beirut, Lebanon

Trump menyatakan, dia sudah bertemu dengan para jenderalnya di mana mereka menyebut ledakan di Beirut itu bukan insiden yang biasa.

Dilansir AFP Selasa (4/8/2020), dia mengatakan insiden yang menghantam ibu kota Lebanon tersebut bukan karena bahan peledak untuk manufaktur.

"Kemungkinan, berdasarkan keterangan mereka yang jelas lebih tahu daripada saya, ini adalah semacam bom. Ini serangan," papar Trump.

Sebelumnya, dua ledakan menghantam kawasan pelabuhan Beirut yang menggetarkan seluruh ibu kota, dengan 73 orang dinyatakan tewas.

Selain itu berdasarkan data yang disampaikan kementerian kesehatan Lebanon, sekitar 3.700 orang terluka dari seluruh ibu kota.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, ammonium nitrat yang berjumlah 2.750 ton menjadi penyebab dua ledakan yang membunuh 73 orang.

Pemerintah setempat langsung menyatakan Beirut sebagai zona bencana, dengan penyelidikan digelar untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab.

Baca juga: 2 Ledakan Guncang Ibu Kota Lebanon, 73 Orang Tewas dan Ribuan Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com