KYIV, KOMPAS.com - Anak laki-laki dari tahanan politik Crimea, Ruslan Suleimanov, yang masih berusia 3 tahun ditemukan tewas tidak jauh dari rumah setelah dinyatakan hilang pada Jumat kemarin (24/7/2020).
Musa Suleimanov hilang di desa Strohanivka, distrik Simferopol, Crimea pada 24 Juli. Dia merupakan anak laki-laki dari tahanan politik Crimea, Ruslan Suleimanov.
Pusat budaya dan hak asasi manusia Tatar Crimea di Kyiv, mengatakan melalui Facebook pada Minggu (26/7/2020) tentang kabar kematian balita malang itu.
"Musa ditemukan tewas di sebuah selokan dekat rumahnya," ungkap pusat budaya tersebut.
Baca juga: Ukraina dan Rusia Sambut Baik Upaya Damai Gencatan Senjata
Lebih dari 5.000 warga lokal membantu dalam pencarian balita itu pada Sabtu (25/7/2020) lalu.
Dikutip The Sun, akun resmi Komite Investigasi Rusia di Crimea dan Sevastopol mengatakan kematian Musa di sebuah selokan dekat rumahnya tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Namun, pihak departemen penyelidikan itu tetap membuka kasus Musa sebagai kasus kriminal terhadap anak sebagaimana dikutip Unian.
Baca juga: Sejarawan Rusia Dipenjara atas Tuduhan Pelecehan Seksual
Melansir Unian, Kantor Kejaksaan Rusia untuk Crimea membuka kasus tersebut sebagai kasus pidana berdasarkan pasal B dari bagian 2 Pasal 105 KUHP Rusia (pembunuhan terhadap anak di bawah umur).
Petugas kepolisian dan anggota K9 (pekerja dari Kementerian Situasi Darurat Rusia di Crimea) dan relawan dari organisasi pencarian serta penyelamatan non-profit Liza Alert juga terlibat dalam proses pencarian.
Ruslan Suleimanov sendiri adalah tahanan politik di Rusia. Dia tidak diizinkan menghadiri pemakaman putranya yang diketahui didatangi oleh kurang lebih 3.000 pelayat.
Baca juga: Penjelasan Sekolah soal Study Tour yang Jadi Pemicu Pembunuhan Anak oleh Ayah
Musa diduga jatuh ke saluran pembuangan di desa Strohanivka karena tutup selokan itu terbuka.
Namun beberapa aktivis Crimea bersaksi ketika pencarian dimulai dan memang sudah dari dulunya, selokan itu selalu dalam kondisi tertutup.
"Bocah sekecil itu tak mungkin bisa memindahkan tutup selokan," ujar mereka.
"Fakta-fakta ini membuat siapa pun menduga kalau bocah itu terbunuh," ujar Ayder Muzhdabaev, wakil direktur ATR, saluran TV Crimean Tatar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.