Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Orang Kulit Putih Lebih Banyak Tewas di Tangan Polisi

Kompas.com - 15/07/2020, 19:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengklaim, kematian orang Amerika kulit putih di tangan polisi lebih banyak, dibanding kulit hitam.

Melansir New York Post pada (14/7/2020), dalam sebuah wawancara Trump menunjukkan kekesalannya ketika ditanya oleh seorang koresponden senior CBS Catherine Herridge tentang banyaknya orang Amerika kulit hitam yang meninggal karena penindasan oleh polisi.

"Begitu juga orang kulit putih (banyak yang meninggal karena polisi) . Sungguh pertanyaan yang mengerikan untuk ditanyakan," kata Trump.

Baca juga: Misteri Banyak Orang Kulit Hitam Tewas Gantung Diri, Publik Ragukan Hasil Penyelidikan

Presiden 74 tahun tersebut mengatakan, selanjutnya bahwa banyak juga orang kulit putih yang mengalami penindasa.

"Begitu juga orang kulit putih," lanjut presiden setelah mengungkapkan kepada Herridge tentang "kengerian" kematian George Floyd di tangan polisi di Minneapolis.

Trump mengklaim lebih banyak orang kulit putih Amerika yang dibunuh setiap tahun oleh polisi daripada orang kulit hitam Amerika.

Baca juga: Laporkan Pria Kulit Hitam yang Menegurnya, Wanita Ini Terancam Dipenjara

“Ngomong-ngomong, lebih banyak orang kulit putih (yang dibunuh). Lebih banyak orang kulit putih,” kata Trump.

Ia mengatakan bahwa pernyataannya tidak mengada-ada, karena banyak warga sipil kulit putih yang ditembak mati oleh polisi di AS setiap tahunnya.

Tahun ini saja, disebutkan berdasarkan data statistik bahwa ada 204 orang kulit putih yang ditembak mati polisi. Sedangkan, orang kulith hitam Amerika ada 105 orang.

Baca juga: Peragakan Chokehold yang Digunakan untuk Pria Kulit Hitam Saat Berfoto, 3 Polisi Ini Dipecat

Meski demikian, tingkat penembakan fatal kepada komunitas orang kulit hitam hampir 3 kali lebih tinggi, yang artinya orang kulit hitam 3 kali lebih berpotensi terbunuh oleh polisi, ketimbang orang kulit putih.

Sementara ini, presiden telah berjanji untuk mengadili para polisi yang membunuh Floyd, yang menyebut kematiannya pada Mei sebagai "peristiwa yang sangat menyedihkan,"

Meski pun, ia menentang gerakan Black Lives Matter dan protes keras yang terjadi setelahnya.

Trump mengecam aksi kekerasan terhadap polisi baru-baru ini dan gelombang penembakan kekerasan yang mengganggu di New York City, sebagi aksi protese "di luar kendali."

Baca juga: Saya Ingin Anak-anak Saya Bangga Menjadi Orang Kulit Hitam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com