Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Pemerkosaan Tidak Digubris, Gadis 12 Tahun Ditemukan Tewas

Kompas.com - 04/07/2020, 16:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber meduza

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang gadis berusia 12 tahun ditemukan tewas dibunuh di kota kecil Nizhnyaya Koya, Krasnoyarsk Krai, Siberia, Rusia.

Sebelumnya dia dilaporkan menghilang selama 2 hari setelah meninggalkan rumah menuju tempat bermain.

Jasadnya yang ditemukan di sebuah tangki air yang sudah tidak terpakai dan menunjukkan tanda-tanda bekas penyiksaan.

Dilansir media Meduza, di hari ditemukannya jasad gadis itu, penyelidik berhasil menangkap pelaku terduga pertama. Seorang pria berusia 25 tahun yang merupakan warga lokal yang mengaku bersalah.

Baca juga: Pelaku Dibiarkan Pergi oleh Kepala Desa, Korban Pemerkosaan Bunuh Diri

Dia didakwa melakukan pembunuhan tingkat rendah, termasuk pemerkosaan dan kekerasan seksual.

Dari analisis berdasarkan sampel genetika biologi yang terdapat di pakaian jasad gadis kecil itu, penyelidik menahan seorang warga lokal lainnya, remaja laki-laki berusia 19 tahun yang mengaku bersalah dan terlibat sebagian peran.

Kedua pria itu kemudian dipenjara.

Baca juga: Suami Pulang Tepat Waktu untuk Selamatkan Istrinya dari Pemerkosaan

Salah satu dari mereka mengklaim seorang anak laki-laki berusia 14 tahun juga terlibat dalam aksi kriminal tersebut.

Pihak penyelidik mengatakan bahwa anak laki-laki berusia 14 tahun itu telah berada di bawah pengawasan penegak hukum (karena masih di bawah umur).

Ada pun pelaku remaja laki-laki yang berusia 19 tahun sebelumnya pernah melakukan tindak kriminal pada gadis di bawah umur namun usia dia kala itu tidak cukup untuk menerima hukuman.

Baca juga: Bintang Porno Ron Jeremy Dituduh Perkosa 3 Perempuan

Sebelumnya pada 2019, Kantor Kejaksaan Krasnoyarsk Krai menemukan bahwa keluarga mendiang gadis kecil yang menjadi korban itu telah memohon kepada Komite Investigasi atas adanya tuduhan pemerkosaan yang mereka ketahui namun pihak penyelidik menolak membuka kasus itu.

Setelah pembunuhan itu terjadi dan pemeriksaan dilakukan, kasus penyelidikan pun diluncurkan.

Sebelumnya juga, pihak kepolisian telah menolak untuk menelusuri kasus kriminal terkait ancaman pembunuhan yang diterima mendiang gadis kecil itu pada Februari 2020.

Baca juga: Perkosa Korbannya di Hutan, Penjahat Seks Ini Divonis Penjara 8 Tahun

Keputusan penelusuran dibatalkan atas permintaan kantor kejaksaan dan materi kasus dikirim ke Kementerian Dalam Negeri untuk penyelidikan tambahan.

Departemen Kementerian Dalam Negeri kemudian mengatakan pada media lokal Mediazona bahwa polisi membawa semua prosedur penting berdasarkan permohonan dari ibu mendiang si gadis dan melanjutkan penyelidikan.

Pada akhir 2019, seorang anak di bawah umur diduga telah memperkosa gadis berusia 12 tahun itu dan dia ditempatkan di bawah pengawasan untuk tindak pencegahan.

Baca juga: Dibuntuti, Seorang Perempuan Inggris Diperkosa di Taman Spanyol

Akan tetapi, polisi tidak dapat mengonfirmasi bahwa anak laki-laki yang berusia 14 tahun itu telah mengancam korbannnya dengan ancaman pembunuhan.

bahwa remaja tersebut (yang lahir pada tahun 2005) telah mengancam gadis itu dengan pembunuhan, kata layanan pers Kementerian Dalam Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Global
Menlu Inggris Punya Pandangan Lain Terkait Embargo Senjata ke Israel

Menlu Inggris Punya Pandangan Lain Terkait Embargo Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com