Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tidak Punya Gejala Covid-19, Bisa Jadi Kebal dari Virus Corona

Kompas.com - 04/07/2020, 15:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

 

KOMPAS.com - Sepertiga dari mereka yang tidak pernah mengalami gejala virus corona bisa memiliki kekebalan terhadap virus tersebut berdasarkan penelitian terbaru dari Swedia.

Penelitian itu dilakukan oleh Institutet Karolinska, Swedia, menerangkan bahwa tingkat imunitas atau kekebalan setinggi 30 persen.

Penemuan itu menunjukkan bahwa orang dengan gejala ringan mau pun tidak ada gejala sama sekali telah mengembangkan 'T-cell' immunity (imunitas T-cell). Meski begitu, pengujian virus masih tetap dibutuhkan untuk mengatasi penyakit Covid-19.

Profesor Hans-Gustaf Ljunggren, penulis co-senior penelitian itu mengatakan, "Hasil kami mengindikasikan bahwa imunitas publik terhadap Covid-19 kemungkinan secara signifikan lebih tinggi daripada tes antibodi yang selama ini disarankan."

"Jika memang benar begitu tentu ini adalah kabar baik dalam perspektif kesehatan publik."

Baca juga: Hadapi New Normal, Terapkan Pola Makan Sehat untuk Tingkatkan Imunitas

Imunitas T-cell

T-cell memerankan peran penting dalam respons imunitas. T-cell berfungsi mengontrol dan membentuk respons imunitas melalui berbagai sarana kekebalan, seperti 'kematian sel yang dimediasi oleh kekebalan'.

Jenis T-cell tertentu dikenal sebagai 'sel pembunuh', mampu membunuh sel yang terinfeksi virus secara langsung dan bahkan dapat 'merekrut' sel lain ketika memasang respons imun.

Jenis lainnya dikenal sebagai 'sel pembantu' dapat secara tidak langsung membunuh sel yang diidentifikasi sebagai benda asing dan menentukan apakah dan bagaimana bagian lain dari sistem kekebalan tubuh menanggapi ancaman benda tersebut.

Baca juga: Studi terhadap Air Limbah Tunjukkan Jejak Virus Corona di Italia Sejak Desember

Bagaimana dampaknya terhadap pasien virus corona?

Penelitian yang dilakukan pada Mei 2020 oleh London's Francis Crick Institute menemukan bahwa pasien dengan kondisi kritis akibat Covid-19 memiliki jumlah T-cell yang benar-benar rendah.

Akibatnya, penyakit itu bisa menguasai T-cell.

Seorang profesor dari institusi tersebut, Profesor Adrian Hayday mengatakan dirinya terkejut dengan adanya sel imunitas tersebut.

"Mereka (T-cell) mencoba melindungi kita," ujar Profesor Adrian sebagaimana dilansir BBC, "Namun, virus terlampau mendorong mereka karena jumlah mereka yang kecil dan menurun dramatis."

Para ilmuwan melihat sel imunitas itu berada di dalam 60 sampel darah pasien Covid-19 dan menemukan kerusakan nyata dalam jumlah T-cell.

Orang dewasa sehat normal memiliki antara 2.000 dan 4.000 T-cell per mikroliter (0,001ml) darah sementara pasien Covid-19 yang dites tim penelitian memiliki sekitar 200 - 1.200.

"Virus yang menyebabkan keadaan darurat yang mengubah Bumi ini sangat unik dan berbeda. Itu adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Prof Adrian.

Baca juga: Studi: Lebih dari Seperlima Orang Dewasa di Inggris Anggap Covid-19 Hoaks

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com