Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut China "Mengubur Pokemon" Saat Siaran Langsung, Reporter TV Perancis Minta Maaf

Kompas.com - 05/04/2020, 11:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Stasiun TV Perancis BFMTV meminta maaf atas ucapan reporter mereka yang terdengar berbisik "Mereka mengubur Pokemon", saat liputan hari berkabung China.

Liputan di saluran berita itu mengudara dalam siaran langsung pada Sabtu (4/4/2020), untuk meliput China yang mengheningkan cipta mengenang para korban meninggal Covid-19.

BFMTV dan jurnalisnya Emmanuel Lechypre dicerca melakukan tindakan rasial dan "sangat tidak pantas", oleh para warganet di media sosial.

Baca juga: Selain AS, Perancis Juga Akan Uji Coba Transfusi Plasma Darah dari Pasien Sembuh Covid-19

Siaran langsung itu menayangkan penuh 3 menit mengheningkan cipta yang dilakukan seluruh penduduk Negeri "Tirai Bambu".

Lebih dari 3.300 nyawa melayang di China akibat wabah virus corona, yang mulai muncul sejak Desember 2019.

Lechypre kemudian meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak tahu mikrofonnya masih hidup.

Baca juga: Sarankan Tes Vaksin Virus Corona di Afrika, 2 Dokter Perancis Dikecam

"Aku mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak pantas, mengira bahwa mikrofon tidak aktif. Aku sangat menyesal," tuturnya dikutip dari AFP.

Kemudian pimpinan BFMTV, Marc-Olivier Fogiel, juga meminta maaf pada pemirsa.

Akan tetapi belum diketahui apakah Lechypre nantinya akan dikenai sanksi atau tidak.

Warganet di media sosial ramai-ramai menyerukan Lechypre dipecat, sedangkan beberapa orang menunjukkan bahwa Pokemon sebenarnya karakter buatan Jepang.

Baca juga: Keluyuran Cari Pokemon Saat Lockdown, Pria Spanyol Diciduk Polisi

Mengheningkan cipta 3 menit secara nasional di China dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping.

Dalam pelaksanaannya seluruh penduduk China menunduk untuk mengheningkan cipta, sedangkan mobil, kereta api, dan kapal membunyikan klakson. Suara sirene juga meraung di udara.

Baca juga: China Terdiam 3 Menit, Mengheningkan Cipta untuk Korban Virus Corona

Beijing mengatakan mengheningkan cipta ini juga diadakan untuk menghormati para "martir", gelar kehormatan yang diberikan pemerintah ke 14 pekerja medis yang tewas saat merawat pasien virus corona.

Salah satunya adalah Dr Li Wenliang, whistleblower yang mengeluarkan peringatan awal tentang virus corona, namun justru ditegur dan dihukum kepolisian setempat.

Baca juga: China Beri Penghormatan bagi Korban Meninggal Covid-19: Saat Sirene Berbunyi, Saya Menangis

Dr Li kemudian meninggal karena terinfeksi virus corona setelah tertular dari pasien yang dirawatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com