Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Umumkan "Perang", Korsel Catatkan Infeksi Baru Virus Corona Terendah dalam Sepekan

Kompas.com - 04/03/2020, 18:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) mengumumkan kasus infeksi baru virus corona terendah dalam sepekan terakhir, sehari setelah pemerintahnya menyatakan "perang".

Pada Rabu (4/3/2020), Seoul melaporkan 435 kasus, jauh di bawah laporan Selasa (3/3/2020) yang sempat mencatatkan 851 pasien positif.

Dilansir AFP, jumlah ini adalah yang terendah sejak 26 Februari, dan terjadi setelah Presiden Moon Jae-in mengumumkan "perang" melawan virus corona.

Baca juga: Anggotanya Tularkan Virus Corona, Pemimpin Sekte Sesat di Korsel Ini Berlutut Minta Maaf

Total, Korsel melaporkan 5.621 kasus penularan, dan menjadi negara dengan kasus infeksi terbesar di luar negara asalnya, China.

Kemudian dalam keterangan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), 32 orang meninggal setelah munculnya empat kasus kematian baru.

Untuk memerangi virus itu, pemerintah mencetuskan anggaran ekstra sebesar 11,7 triliun won, atau sekitar Rp 139,8 triliun.

Dana tersebut tak digelontorkan untuk meninggal sistem pencegahan penyakit menular, namun juga mendukung bisnis skala kecil dan menengah.

Anggaran itu merupakan bagian paket kebijakan senilai 30 triliun won, atau Rp 358,1 triliun, yang diumumkan Moon pada Selasa untuk menangani "situasi suram" karena corona.

Dalam keterangan kantor kepresidenan Korsel, Moon memilih membatalkan agenda ke Uni Emirat Arab, Mesir, dan Turki pada Maret ini demi fokus kepada wabah.

Lebih dari setengah kasus berasal dari Gereja Shincheonji Yesus, sebuah kelompok keagamaan yang kontroversial karena dianggap sesat.

Baca juga: Layani 384 dalam Sehari, Korea Selatan Jemput Bola Periksa Infeksi Virus Corona

Kasus pertama berasal dari Daegu, kota terbesar keempat di Korsel, di mana pasiennya adalah seorang perempuan berusia 61 tahun.

Dia terkena demam pada 10 Februari. Namun dia menolak memeriksakan diri ke rumah sakit. Sebaliknya, dia sempat ikut ibadah hingga empat kali sebelum dinyatakan positif.

Besarnya pasien yang terjangkit memaksa Seoul menunda konser K-Pop, acara olahraga, hingga memperpanjang masa libur sekolah selama tiga pekan.

Direktur KCDC Jung Eun-kyeong menerangkan, mereka menginstruksikan kepada publik Negeri "Ginseng" untuk menghindari pertemuan atau agenda di luar ruangan.

"Kami merekomendasikan agar setiap institusi atau perusahaan secara aktif meminta para karyawannya untuk bekerja dari rumah," ujarnya.

Baca juga: Tak Takut Wabah Corona, Ribuan Orang Daftar Jadi Buruh Pabrik di Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com