Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Wonosobo: Roti Bakar Klasik yang Eksis Lebih dari Setengah Abad

Kompas.com - 25/02/2024, 07:31 WIB
Bayu Apriliano,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Kuliner legendaris selalu menjadi buronan para pencinta kuliner. Salah satunya adalah roti bakar klasik yang dijual di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Tak ada salahnya, sahabat Kompas.com saat akhir pekan seperti ini untuk berkunjung ke Wonosobo dan mencicipi kuliner roti yang sudah ada sejak 54 tahun yang lalu ini. Lokasinya berada di depan Pasar Induk Wonosobo, Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Wonosobo.

Bila dilihat secara sekilas, kedai roti bakar ini tampak biasa saja. Namun bila diperhatikan, kedai yang buka setiap pagi sejak pukul 04.00 hingga pukul 08.00 ini selalu ramai pengunjung.

Baca juga: Resep Roti Bakar Pisang Kacang, Camilan Malam Sejuk 

Tak hanya orang tua, kaum muda-mudi pun terlihat mendominasi sebagian besar kursi yang disediakan. Mereka bahkan rela mengantre demi bisa menikmati roti bakar dan menyeduh secangkir kopi susu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Roti bakar klasik, masih tradisional

Bukan roti bakar biasa, melainkan roti bakar klasik nan otentik. Alih-alih menggunakan pemanggang modern dengan kompor, tempat ini masih mempertahankan cara tradisional untuk menyajikan roti bakarnya.

"Saya menggantikan orangtua yang jualan sejak tahun 1970. Bapak saya mulai jualan roti bakar tahun 1970. Lokasinya muter-muter. Sudah 7 kali pindah tempat," kata penjual bernama Suradi (50) saat ditemui di kedai miliknya pada Sabtu (24/2/2024).

Baca juga: Resep Roti Bakar Bandung, Camilan Akhir Pekan

Uniknya, roti bakar buatan Suradi yang telah diolesi margarin dan ditaburi gula pasir akan ditata rapi di atas pemanggang kawat. Kemudian dibakar pada bara api dari arang di atas tungku yang akan memanggang roti ini, hingga menciptakan aroma dan rasa khas.

Cita rasa khas inilah yang selalu dicari para pelanggannya. Dengan tekstur kering dan nyaris renyah ketika disajikan menjadi ciri khas roti bakar klasik milik Suradi.

Suradi saat membuatkan pesanan roti bakar klasik yang dibakar dengan arang di kedai miliknya di Depan Pasar Induk Wonosobo pada Sabtu (24/2/2024)KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Suradi saat membuatkan pesanan roti bakar klasik yang dibakar dengan arang di kedai miliknya di Depan Pasar Induk Wonosobo pada Sabtu (24/2/2024)

Suradi menyebut, ada dua cara menikmatinya, yakni dilahap langsung atau dicelup ke dalam kopi susu untuk menciptakan sensasi lumer ketika roti masuk ke dalam mulut.

"Itu memang ciri khasnya. Berbeda dari yang lain. Kalau biasanya kan di kompor. Saya dibakar asli, sesungguhnya. Cuma menggunakan margarin dan gula. Kadang minta dikasih susu, tapi jarang sekali," kata Suradi.

Para pelanggan pun tetap setia karena cita rasa roti bakarnya tak berubah sejak pertama kali dibuat. Menggunakan arang, dan hanya menggunakan roti buatan salah satu pabrik roti lokal di Wonosobo yang telah memulai produksi sejak tahun 1928 silam.

Baca juga: Lubang Sewu di Wonosobo: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

"Saya dari dulu kulakan di roti ABC, roti legendaris tahun 1928 tapi sekarang buatnya di Setiyung," ujarnya.

Suradi membuka lapaknya setiap hari. Selain menjual roti bakar dan minuman berbahan dasar kopi dan susu, Suradi juga menjual nasi gudeg yang juga merupakan bisnis warisan kakeknya. Namun, roti bakar dan kopi susu tetap menjadi primadonanya.

Para pembeli tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk bisa menikmati seporsi roti bakar berisi dua roti dan segelas kopi susu legendaris ini.

"Gudeg juga ada, minuman teh, kopi susu, teh tarik. Kopi hitam campuran pabrik dan olahan. Yang laris roti bakar dan kopi susu. Sekitar 300 porsi. Buka setiap hari dari jam 4 sampai 8 pagi. Per porsi hanya Rp 3 ribu per sajian. Kalau kopi susu relatif 4 ribu sampai 5 ribu.

Baca juga: Curug Winong di Wonosobo: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

Salah satu pelanggan Elissa, mengatakan, ia sudah beberapa kali makan kuliner legendaris ini. Selain enak dan murah keramaian kedai roti bakar klasik ini membuatnya FOMO

"Sudah beberapa kali. FOMO sih. Enak juga roti sama kopi susunya. Harganya terjangkau. Worth it. Roti bakarnya masih otentik cuma dikasih mentega dan gula. Rotinya juga beda dengan roti tawar," kata Elissa.

"Di Sar Sor saya sering di sini. Roti bakar sama kopi susu. Asik enak. Kan dibakar pakai arang rasanya mantap. Sudah langganan 3 tahun. Harganya terjangkau, paslah. Rotinya 3 porsi sama suami," tambah Veranita pelanggan lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com