Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Es Pisang Ijo Khas Makassar di Pisang Ijo Cendana Menteng

Kompas.com - 05/01/2023, 15:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seporsi es pisang ijo dengan serutan es menggunung tersaji di depan saya kala mendatangi Pisang Ijo Cendana di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

Tampilannya sangat menggugah tenggorokan di tengah cuaca cerah siang menjelang sore hari.

Es serut yang disiram kental manis dan sirup berwarna merah, serta satu pisang ijo utuh adalah bagian pertama yang saya lihat.

Setelah menyedok sembari agak mengaduk sajian Pisang Ijo Cendana ini, saya menemukan bubur sumsum yang ternyata berada di bagian paling bawah.

Rasa manis dengan tekstur lembut dari bubur sumsum, pisang ijo, es serut beserta kental manis dan sirup pisang ambon langsung memenuhi mulut saya.

Bubur sumsumnya benar-benar lembut. Warnanya sangat putih dan tidak menggumpal sama sekali.

Tampilan pisang ijonya juga tidak kalah mengagumkan. Bentuknya persis seperti pisang. Padahal, dibuat langsung menggunakan tangan, tanpa cetakan.

Saking sempurna bentuk pisang ijonya, saya tidak menemukan titik tengah balutan antara sisi kulit pisang ijo dengan sisi lainnya.

Kulit pisang ijo tidak begitu manis, tetapi bagian dalamnya alias pisang kukus terasa manis dan lembut. Cita rasa keduanya melengkapi.

Warnanya juga sangat memikat mata, hijau pekat dan merata di seluruh bagian pisang ijo.

Tanpa pewarna, warna pisang ijo ini dibuat langsung dari campuran daun suji dan daun pandan.

Seporsi sajian Pisang Ijo Cendana dalam mangkuk sedang dijual seharga Rp 32.000. Lumayan terjangkau karena porsinya besar, juga mengingat lokasi jualnya yang berada di Pusat Kota. 

Baca juga:

Es Pisang Ijo Special di Pisang Ijo Cendana Menteng.KOMPAS.com/MIFTAHUL RIZKY Es Pisang Ijo Special di Pisang Ijo Cendana Menteng.

Hal yang sama juga saya rasakan saat menyantap Pisang Ijo Special. Hanya saja, sajian seharga Rp 28.000 ini lebih lengkap karena ditambah bubur ketan hitam dan candil.

Bubur ketan hitamnya tidak begitu manis maupun gurih. Saya memilih mencicipinya dulu, lalu menyantapnya bersama dengan kondimen lain, seperti bubur sumsum dan es serut untuk menyeimbangkan cita rasanya.

Sementara itu, candilnya terasa lembut dan sedikit kenyal. Bentuknya membulat sempurna, rapi dan sama rata.

Cita rasa candilnya agak manis, tetapi tidak berlebihan. Jadi, tetap terasa nikmat saat disantap bersama makanan lainnya.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com