Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Natalia Usia 22 Tahun Lulus S2 ITB, Ini Tipsnya

Kompas.com - 11/05/2024, 15:03 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Lulus S2 atau jenjang magister di usia 22 tahun tentu menjadi pencapaian tersendiri bagi Natalia Devita Purnama.

Rata-rata untuk bisa lulus S2 di usia muda berkisar antara 25 sampai 28 tahun. Namun Natalia membuktikan kalau usia 22 tahun juga bisa menyelesaikan studi S2.

Natalia menjadi wisudawan termuda jenjang magister di usia 22 tahun 3 bulan di Institut Teknologi Bandung (ITB) saat Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik (TA) 2023/2024 untuk program doktor, magister, dan sarjana di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu (27/4/2024) silam.

Natalia mengambil program studi Magister Kimia, Kelompok Keahlian Kimia Fisik dengan jalur fast track, atau jalur percepatan.

Baca juga: Kisah Jevon, Lulus Dapat IPK 4,0 dari ITB dan Pernah Lolos IISMA

"Selain karena mengikuti zaman sekarang orang-orang dengan gelar S2 sudah umum. Saya merasa ingin mendapatkan ilmu yang lebih jauh di Kimia dan masih belum mau melepas ITB jadi saya mendaftar program fast track," ujarnya, dilansir dari laman ITB.

Natalia berjuang untuk lulus dari jurusannya. Apalagi jurusan kimia tentu banyak materi yang menggunakan rumus.

Ia mengakui banyak menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang didominasi oleh penurunan rumus-rumus kimia serta teorinya yang jauh lebih kompleks daripada perkiraannya.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Natalia terletak pada proses merampungkan tesisnya. Namun, berkat bantuan dan solusi dari dosen pembimbing, ia berhasil menyelesaikan penelitiannya dengan baik.

Baca juga: Kisah Aulia, Lulus Spesialis Dokter UGM Usia 27 Tahun dengan IPK 4,00

Fokus pada penelitian dan publikasi selama kuliah S2

"Saya sering kehilangan motivasi, tapi akhirnya bisa menyelesaikan penelitian," tuturnya.

Selama proses studi, Natalia berfokus pada penelitian serta publikasi.

"S2 lebih banyak fokus ke penelitian dan outputnya publikasi, jadi harus rajin mempelajari jurnal dan mencoba metode penelitian agar menemukan metode yang paling efektif dan hasil yang paling baik," jelas Natalia.

Walaupun menghadapi berbagai tantangan, Natalia berhasil menjadi wisudawan termuda di program magister.

Rencananya selanjutnya adalah mengaplikasikan ilmu yang didapat di karier profesionalnya, terutama dalam bidang penelitian.

"Untuk teman-teman yang masih memperjuangkan gelar, tetap berusaha dan jangan menyerah jika hasilnya tidak sesuai harapan," pesannya.

Dengan semangat dan dedikasinya, Natalia menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa untuk terus berjuang dan meraih mimpi mereka dalam dunia pendidikan tinggi.

"Jangan tunggu motivasi datang untuk mengerjakan sesuatu, terus lakukan saja apapun kondisinya, nanti lama-lama selesai juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com