Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tiara, Penerima Beasiswa LPDP yang Rasakan Idul Fitri di AS

Kompas.com - 10/04/2024, 00:24 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Merayakan Hari Raya Idul Fitri di luar negeri merupakan pengalaman yang menarik yang tidak semua orang bisa merasakannya.

Biasanya, hal ini dirasakan oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di luar negeri, salah satunya Tiara Amalia yang pernah menimba ilmu di Harvard University, Amerika Serikat (AS), yang juga penerima beasiswa LPDP.

Baca juga: Ini Respons BEM UI Setelah Ditantang KKN di Papua oleh TNI

Tiara yang merasakan dua tahun mengambil gelar S2 menceritakan pengalamannya di Podcast USAID TEMAN LPDP.

Tiara mengatakan ada perbedaan saat merayakan Idul Fitri di Indonesia dengan di AS.

Jika di Indonesia bisa berkumpul dengan keluarga sedangkan di AS hanya bisa berkumpul dengan teman-teman baik dari Indonesia maupun teman-teman dari negeri Paman Sam dan teman dari negara lain.

"Untuk merayakan Idul Fitri biasanya kita kumpul di rumah atau tempat salah satu teman dan kita masak masakan Indonesia lalu memutar takbiran agar suasana Idul Fitri seperti di Indonesia tetap kita dapat," kata Tiara dalam keterangan resminya, Rabu (10/3/2024).

Dia bercerita, selain kumpul-kumpul dirinya juga pernah merayakan Idul Fitri dengan pergi ke rumah makan khas Indonesia yang ada di Amerika Serikat bersama teman-temannya.

"Untuk mengobati rasa kangen dengan Indonesia kami juga pernah merayakan Idul Fitri di rumah makan Indonesia yang ada di AS," jelas dia.

"Suasana ngumpul-ngumpulnya sama seperti di Indonesia jadi siapapun yang akan kuliah di AS tidak perlu takut karena banyak mahasiswa Indonesia di sini dan banyak juga komunitas muslim yang merayakannya. Jadi, pintar-pintar kita aja untuk membuat Idul Fitri seperti apa," tambah dia.

Baca juga: Kisah Boy, Anak Petani Raih Beasiswa LPDP dan Kuliah S2 Gratis di UGM

Meskipun demikian, lanjut Tiara, jika Idul Fitri jatuh di hari yang bukan hari libur maka ada sebagian mahasiswa yang masih harus mengikuti kuliah hingga selesai setelah melaksanakan Salat Ied dan setelah itu baru bisa berkumpul dengan teman-teman lainnya.

"Tapi tidak jarang juga mahasiswa meminta ijin kepada dosennya karena ada perayaan Idul Fitri dan dosen di AS pasti akan memberikan ijin kepada mahasiswanya karena toleransi di sana sangat tinggi," ujar dia.

Tiara mengaku suasana Idul Fitri di Amerika Serikat sangat berbeda dengan Indonesia, salah satunya saat malam takbiran dimana di Indonesia suara takbir menggema di malam sebelum Idul Fitri karena takbiran hanya dilakukan di masjid-masjid yang jarak antar satu masjid ke masjid yang lain cukup jauh.

"Jadi memang tidak ada suara Azan yang bisa kita dengar setiap hari, tidak ada malam takbiran yang kita bisa dengar di sepanjang jalan," ungkap Tiara.

Baca juga: PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Beasiswa Rp 17 Juta di 50 Bidang Studi

"Tapi itu tidak mengurangi value dari Idul Fitri itu sendiri karena masih banyak teman-teman di sini baik dari Indonesia maupun negara lain yang membuat Idul Fitri kita jauh lebih beragam dan menambah pengalaman seru karena Lebaran di luar negeri," pungkas Tiara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com