Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair Jelaskan Beda Gerd dan Asam Lambung serta Cara Mencegahnya

Kompas.com - 29/03/2024, 08:03 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia mungkin menderita gerd dan asam lambung. Penyakit gerd maupun asam lambung sering didengar, namun sebagian masyarakat mengira keduanya adalah penyakit yang sama.

Meski sama-sama gangguan pada organ pencernaan, asam lambung dan gerd memiliki perbedaan pada gejala dan penyebabnya.

Konsultan Khusus Penyakit Lambung dan Liver Unair (Universitas Airlangga) Prof. Muhammad Miftahussurur menerangkan, gerd dan asam lambung sebenarnya saling berhubungan. Penyebab asam lambung adalah bakteri, pengaruh obat-obatan, atau gaya hidup dan pola diet.

"Namun, sebagian besar gerd disebabkan oleh kadar asam pada sel-sel dinding lambung yang naik, dari lambung ke kerongkongan," kata Prof. Muhammad Miftahussurur seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Gagal SNBP 2024, Bisa Coba Jalur Masuk Unair Tanpa Tes

Beda gejala gerd dan asam lambung

Menurut Prof. Muhammad Miftahussurur, ada perbedaan gejala gerd dan asam lambung.

Gejala pada gerd dapat berupa gejala intestinal maupun di luar intestinal. Gejala intestinal dapat berupa mual, panas, dan nyeri di dada. Di luar itu, dapat terasa sesak, asma, dan bisa juga berupa gigi kuning hingga rasa pahit di mulut.

Sedangkan pada asam lambung, gejala yang kerap dirasakan umumnya rasa tidak nyaman pada bagian perut.

"Pada asam lambung, biasa berupa kembung, nyeri perut, mudah merasa penuh, dan sebagainya," papar Prof. Miftah.

Tips jaga kesehatan lambung

Prof. Miftah menambahkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung.

Yakni dengan mengonsumsi obat-obatan seperti antasida atau golongan proto pump mungkin dapat menjadi solusi ketika penderita mengalami kambuh. Namun, jika dikonsumsi secara berkala dikhawatirkan akan memicu reborn effect. Yakni, efek balik yang lebih tinggi dari kondisi sebelum mengonsumsi.

Baca juga: 1.895 Siswa Lolos di Unair Jalur SNBP 2024, Cek 10 Prodi Terketat

Karena itu, ada baiknya bagi seorang penderita gerd dan asam lambung untuk mencegah kekambuhan. Menjaga kesehatan lambung dengan mengatur pola hidup dan pola makan yang sehat sangat dianjurkan.

"Sehari-hari bisa melalui pola hidup yang baik, makan yang teratur, dan menghindari konsumsi obat yang dapat merangsang produksi asam berlebih atau yang menghilangkan cairan pelindung lambung, yaitu cairan mukus," tandasnya.

Selain itu, Prof. Miftah menyarankan tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, mengatur waktu makan dan waktu tidur. Misalnya dengan tidak makan selama dua jam sebelum tidur.

Karena, makanan yang belum selesai dicerna berpotensi kembali naik ke atas. Saat tidur, lanjutnya, tidak ada pengaruh gaya gravitasi yang membawa makanan untuk mengosongkan lambung ke usus halus.

Nanti, makanan yang ada di lambung kembali ke atas. Karena, posisi tenggorokan dan lambung pada saat tidur menjadi sejajar.

Kedua, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat. Dengan tidak menggunakan pakaian yang ketat, akan mengurangi tekanan pada lambung. Makanan di lambung tidak kembali naik dan lebih mudah dicerna. Karena, tekanan lambung tidak terlalu tinggi.

Prof. Miftah menganjurkan untuk melakukan buang air besar (BAB) secara rutin setiap hari. Menurut dia, pengosongan usus besar akan menurunkan tekanan di daerah hilir.

Baca juga: Cerita Dosen Unair Jalani Ramadhan di Turkiye, Durasi Puasa Capai 15 Jam

Prof. Miftah menekankan, jika melalui poin-poin di atas tidak mengurangi keluhan pada lambung, bersegeralah konsultasi dengan dokter. Sehingga akan mendapat penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com