Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Literasi Anak Tidak Hanya soal Buku Bacaan, Pelatihan untuk Pendampingnya Pun Penting

Kompas.com - 06/03/2024, 16:28 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeklaim bahwa melalui program literasi Indonesia, lebih kurang 15,4 juta eksemplar buku bacaan bermutu telah didistribusikan ke berbagai sekolah dasar (SD), terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Institusi pemerintahan yang ikut mendistribusikan buku bacaan tersebut antara lain Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).

Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang mendapatkan bantuan buku bacaan. Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum mengatakan, ada 114 SD di wilayahnya yang telah memperoleh bantuan buku bacaan. Setiap SD mendapatkan masing-masing sekitar 1.600 eksemplar buku.

Secara terperinci, jangkauannya untuk satu kota dan lima kabupaten di Riau. Tidak hanya mendistribusikan buku, Balai Bahasa Provinsi Riau pun melatih guru dan tenaga pendidik agar bisa memanfaatkan buku tersebut bagi para siswa mereka.

“Guru dan perwakilan guru juga dilatih untuk berkompetensi memanfaatkan buku itu, terutama berkaitan dengan membaca nyaring,” ucap Toha Machsum dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

Pelatihan itu dinilai penting karena ketertarikan anak untuk membaca buku juga dipengaruhi oleh cara pendampingan dan penyampaian gurunya kepada murid.

Jika anak-anak merasa tertarik, pasti mereka akan terdorong untuk membaca buku dan akan berefek positif terhadap perkembangan pengetahuan mereka.

“Sebetulnya anak-anak haus bacaan, ini sangat bergantung cara guru mendampingi. Kalau betul dan menarik, tentu anak-anak akan terdorong untuk membaca dan efeknya positif, pengetahuan mereka akan semakin banyak,” imbuh Toha.

Baca juga: Ada Bantuan Rp 50 Juta untuk Komunitas Penggerak Literasi, Simak Syarat dan Jadwalnya

Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum berkunjung ke SDN 005 Makmur di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dalam rangka program peningkatan literasi anak melalui buku bacaan sekolah.Dok. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum berkunjung ke SDN 005 Makmur di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dalam rangka program peningkatan literasi anak melalui buku bacaan sekolah.

SDN 005 Makmur di Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu dari 114 SD di wilayah Provinsi Riau yang menerima bantuan buku bacaan.

Kepala Sekolah SDN 005 Makmur, Sarastri, mengaku bersyukur ada bantuan buku-buku tersebut karena bermanfaat untuk peningkatan literasi siswa.

Dia pun mengusulkan agar pelatihan untuk mendampingi siswa tidak hanya diberikan kepada guru dan tenaga pendidik, tetapi juga kepala sekolah.

Dengan begitu, guru dan kepala sekolah bisa sama-sama memberikan pendampingan kepada para siswa sekolah masing-masing.

“Ke depannya agar kepala sekolah ikut dilatih. Kalau yang dilatih cuma guru, lalu mau mengajak kawannya sungkan. Kalau kepala sekolah juga dilatih, jadi bisa sama-sama menggerakkan,” kata Sarastri.

Usulan juga datang dari guru. Selain soal pelatihan, pemerintah diharapkan agar lebih memperhatikan isi buku bacaan sesuai tingkat pendidikan siswa.

“Permintaan kami sebagai guru kelas 1, ada buku yang bersuku kata, yang sebelumnya hampir teks semua. Maunya kami untuk pembaca pemula harusnya ada suku kata. Contohnya diawali suku kata a untuk kata ‘apel’,” ujar guru kelas 1 SDN 005 Makmur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com