Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: Gunakan Medsos Lebih 5 Jam Ganggu Kesehatan Mental

Kompas.com - 05/03/2024, 16:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pakar Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Atika Dian Ariana menyatakan, kecanduan media sosial (medsos) dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari problematic internet use atau problematik penggunaan internet yang berlebihan.

Hal itu ditandai dengan indikator seperti durasi, intensitas, dan frekuensi penggunaan yang melebihi batas wajar. Faktor-faktor lain termasuk obsesi, pengabaian terhadap hal-hal di luar medsos, dan kehilangan kontrol.

Baca juga: Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Bekerja di Perusahaan Medsos Dunia

Menurut dia, penggunaan medsos yang melebihi 5 jam sehari dapat dianggap sebagai problematik, terutama jika seseorang kehilangan kontrol dan terobsesi untuk terus mengakses platform tersebut.

"Faktor lain yang mencakup kecanduan media sosial adalah pengabaian terhadap aktivitas di dunia nyata, di mana individu lebih memilih untuk terlibat dalam kehidupan maya daripada kehidupan nyata," kata dia dilansir dari laman Unair, Selasa (5/3/2024).

Atika menyoroti penggunaan internet yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Faktor-faktor seperti terlalu lama terpapar layar, posisi duduk yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah fisik, seperti gangguan tidur dan kelelahan mata.

Secara mental, penggunaan medsos berlebihan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan OCD (Obsessive Compulsive Disorder), karena ada ketidakmampuan mengontrol perilaku berulang untuk mengakses medsos dan seterusnya.

Baca juga: Siswa, Ini Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

Atika menekankan terapi psikologis yang umumnya digunakan untuk mengatasi kecanduan, baik itu substance maupun non-substance, lebih berfokus pada modifikasi perilaku.

Hal ini melibatkan psikoedukasi dan pembentukan pola pikir yang lebih sehat. Terapi juga mencakup identifikasi alasan di balik penggunaan media sosial sebagai koping serta memberikan alternatif coping yang lebih sehat.

"Terapi psikologis yang biasanya digunakan untuk kecanduan, lebih banyak berbasis terapi perilaku. Ada beberapa modifikasi perilaku yang biasanya diberikan kepada individu yang kecanduan, termasuk diiringi dengan psikoedukasi. Jadi kita percaya perilaku itu sebenarnya adalah produk dari pola pikir," jelas dia.

Baca juga: Menunda Tugas Akhir Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Mahasiswa

"Pentingnya memberikan alternatif bagi individu yang cenderung menggunakan medsos sebagai solusi atas masalah atau stres yang mereka hadapi. Strategi coping yang terus-menerus menggunakan medsos dapat memperburuk masalah kesehatan mental mereka," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com