Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Sikap PGRI Terkait Kondisi Dunia dan Tanah Air

Kompas.com - 02/03/2024, 16:37 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjalankan Kongres XXIII di Jakarta pada 1-3 Maret 2024. Pada acara kongres itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di hadapan Jokowi, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Unifah Rosyidi mengaku, dunia mengalami perubahan yang sangat cepat dan dinamis.

Pada era Volatile, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA) saat ini membuat dunia begitu cepat berubah, tidak terduga, dan sulit dikontrol. Kebenaran serta realitas menjadi subyektif.

Baca juga: Magda, Anak Buruh yang Lulus Cumlaude dan Langsung Kerja di Bank Indonesia

Misalnya, seperti Perang Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, serta terjadinya Pandemi Covid-19 merupakan beberapa contoh perubahan yang begitu cepat terjadi dan sulit diprediksi di dunia.

Karena itu seluruh bidang kehidupan perlu mengantisipasinya termasuk dunia pendidikan.

Menurut Prof. Unifah, arah pendidikan pun perlu berubah yang lebih mengutamakan pengembangan tata nilai dan norma serta penumbuhan karakter.

Estafet kepemimpinan nasional harus tetap melanjutkan pembangunan kualitas sumber daya manusia melalui pembenahan sistem pendidikan nasional yang bermutu.

Sistem pendidikan nasional harus terus dibenahi karena data menunjukkan kualitas pendidikan kita belum setara di lingkup regional maupun internasional.

Selama dua dekade terakhir, kualitas pendidikan kita masih stagnan terlihat dari beberapa ukuran-ukuran internasional seperti TIMMS dan PISA.

Kata kunci untuk perbaikan mutu pendidikan kita terletak pada tata kelola guru yang baik. Kebijakan tata kelola guru harus dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga hilir agar terbentuk sistem manajemen guru yang terpadu.

Untuk itulah, PGRI menyerukan perlu adanya manajemen satu pintu dalam pengelolaan guru.

Adanya perubahan dunia dan tanah air yang begitu cepat dari berbagai aspek politik, ekonomi, lingkungan, kesehatan, hukum, dan pendidikan, maka PGRI menyatakan 12 sikap kepada Jokowi dalam Kongres XXIII di Jakarta. Berikut isi 12 sikap PGRI:

1. Menyerukan agar setiap bentuk penjajahan dan peperangan seperti di Gaza dan Ukraina dihentikan segera atas alasan kemanusiaan dan hak kemerdekaan, hidup damai, dan sejahtera setiap manusia dan bangsa.

2. Meminta pemerintah menyediakan akses gratis warga miskin atas fasilitas perumahan, pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, dan gas.

Baca juga: Band DProfessor Ini Punya Anggota 41 Guru Besar

3. Mendorong pemerintah menyediakan sekolah, fasilitas, dan sumber belajar yang bermutu dan/atau berbasis teknologi-informasi, namun tanpa membebani guru dengan adiminstrasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com