Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog Kebangsaan UNJ Serukan Pemilu Bersih dan Damai

Kompas.com - 07/02/2024, 16:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengelar pendidikan politik dalam bentuk Dialog Kebangsaan bertajuk "Mengawal Demokrasi Untuk Pemilu Bersih dan Damai" pada Rabu, 7 Februari 2024 secara hibrid di Dewi Sartika Lantai 2 UNJ dan live streaming Youtube Edura TV.

Dialog Kebangsaan ini dimoderatori Robertus Robet (Dosen Sosiologi FIS UNJ) dengan narasumber Prof. Hafid Abbas (Guru Besar dan Ketua Senat UNJ), Bivitri Susanti (Dosen STH Indonesia Jentera), Ubedillah Badrun (Dosen Sosiologi FIS UNJ) dan Tsabit Syahidan (Ketua BEM UNJ).

Turut hadir dalam acara ini Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dekan, Kepala Badan, Kepala Biro dan segenap sivitas akademika UNJ termasuk mahasiswa UNJ.

Syaifudin selaku Panitia Pelaksana yang juga dosen Sosiologi FIS UNJ dalam sambutan menyampaikan, Dialog Kebangsaan ini merupakan bagian dari proses pendidikan politik dimana perguruan tinggi mengemban amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Salah satunya mempunyai fungsi untuk bisa memberikan proses pendidikan politik bagi sivitasnya. Oleh karena itu, dialog kebangsaan ini merupakan bagian dari sekolah kebangsaan," tegas Syaifudin.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNJ, Prof. Komarudin mengatakan, eskalasi dan dinamika politik semakin meningkat saat ini. Di berbagai kampus, banyak muncul deklarasi, petisi dan sebagainya.

"Kami dalam Forum Rektor Indonesia, sudah menyerukan tentang pemilu yang aman dan damai agar bisa menghasilkan pemimpin bangsa yang berkualitas. Tentu harapan ini menjadi kewajiban kita bersama untuk mewujudkannya," ungkap Prof. Komarudin.

"Bagi kampus, sebagai lembaga pendidikan, maka kewajiban yang kami serukan dalam Forum Rektor ialah melakukan edukasi. Salah satu bentuk edukasinya adalah melalui dialog seperti ini," tegasnya.

Prof. Komarudin menambahkan, pendidikan politik menjadi kewajiban perguruan tinggi untuk memberikan kecerdasan pada warganya, tentu adalah kecerdasan politik.

Baca juga: Saat Kampus Ramai-ramai Kritisi Jokowi, Untirta Minta Pemenang Pemilu Lanjutkan Pembangunan

 

"Mudah-mudahan dari dialog ini, menghasilkan pemikiran-pemikiran dan bisa jadi rekomendasi terbaik untuk mengawal demokrasi dalam rangka pemilu yang bersih dan damai." tutup Prof. Komarudin.

Serukan Pemilu Bersih dan Damai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com