Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gayuh, Berjuang Kuliah Sambil Berobat hingga Lulus di UGM

Kompas.com - 20/12/2023, 16:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

 

KOMPAS.com - Mlathi Anggayuh Jati merupakan salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Psikologi yang menggapai IPK 3,91. Dia diwisuda pada 22 November 2023.

Perempuan yang akrab disapa Gayuh ini menganggap dirinya cukup beruntung, karena berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Prestasi akademik yang diraihnya pun bukan tanpa rintangan. Selama kuliah, Gayuh harus berjuang dengan gangguan bipolar yang dialaminya.

Baca juga: UGM Tambah 101 Guru Besar Sepanjang 2023

"Sejak awal tahun 2020, saya mendapatkan diagnosis gangguan bipolar dan harus mengikuti serangkaian terapi pengobatan dengan psikiater dan psikolog," kata Gayuh dilansir dari laman UGM, Rabu (20/12/2023).

Namun bagi Gayuh, kondisi ini menjadi sangat menantang karena di waktu-waktu tertentu ia seringkali merasa kesulitan untuk mengelola diri dan membagi waktu untuk kuliah.

Beberapa kali, dia harus mengikuti kelas online dari rumah sakit karena sedang menunggu antrian obat.

Tak jarang pula, Gayuh juga harus mengerjakan tugas kuliah dan tugas-tugas lain saat menunggu antrian periksa dokter.

Sesi diskusi, kerja kelompok, ataupun pengerjaan tugas dan persiapan lomba tetap diikutinya, bahkan ketika sedang menjalani rawat inap di rumah sakit.

Meskipun terlihat memaksakan diri, bagi Gayuh, pertarungan ini dilihatnya sebagai sebuah cara untuk tetap termotivasi dan tetap melangkah walaupun kondisinya sedang tidak optimal.

Sejak awal, Gayuh berusaha terbuka kepada orang-orang di sekelilingnya mengenai kondisi sakit yang dialaminya dan berusaha untuk mengkomunikasikan keluhan sakitnya sebaik mungkin.

Seperti pada saat kondisi kesehatannya sedang tidak baik, Gayuh membiasakan untuk menceritakan hal ini kepada orangtua dan teman-teman terdekatnya.

"Saya berusaha memberikan kabar kepada dosen ataupun teman-teman lain yang sedang memiliki kegiatan bersama dengan saya, baik dalam rumpun akademik maupun non-akademik," ungkapnya.

Baca juga: Tambah 1, UGM Telah Punya 465 Guru Besar

Tak hanya memberi kabar, Gayuh juga berusaha memberikan solusi dan berani untuk menerima konsekuensi karena ketidakhadirannya.

Menurut Gayuh, dukungan dari orang-orang di sekelilingnya inilah yang semakin memantapkan langkahnya untuk terus bersemangat melanjutkan studi sampai selesai.

"Bersyukur, orang-orang sekeliling saya sangat support," jelas dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com