Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Unjuk Gigi dalam Pentas Karya

Kompas.com - 11/12/2023, 18:34 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, menyelenggarakan Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023 di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Pergelaran ini bertujuan untuk mengapresiasi dan mendorong pertanggungjawaban komunitas sastra selaku penerima bantuan pemerintah, serta mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh komunitas sastra yang telah mendapatkan bantuan pemerintah.

Selain itu, acara ini juga untuk mengenalkan program kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat luas, terutama bantuan pemerintah penguatan komunitas sastra yang telah dilakukan.

“Forum yang kita saksikan sekarang ini adalah pembuktian hasil proses panjang kepada komunitas sastra, dan mereka semua memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap kegiatan-kegiatan di komunitasnya,” ujar Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz dalam jumpa pers seusai acara itu di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Proses yang dimaksud adalah mulai dari pengumuman, pembinaan, dan monitoring secara bersama-sama dengan berbagai pihak yang dilakukan dari awal tahun ini.

Perhelatan ini berisi pementasan mendongeng, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan teater. Dari kegiatan ini, diharapkan program bantuan pemerintah penguatan komunitas sastra sastra makin dikenal oleh masyarakat luas.

Pentas Karya yang disajikan berupa pementasan mendongeng, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan teater. Selain itu, kegiatan juga dilengkapi dengan pameran produk komunitas sastra yang telah menerima bantuan pemerintah.

Peserta dalam kegiatan Pentas Karya Komunitas Sastra ini terdiri atas unsur komunitas sastra, pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemendikbud Ristek, kepala dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lembaga mitra dan jejaring komunitas sastra.

Tidak hanya itu, peserta juga merupakan perwakilan komunitas di DKI Jakarta, pelajar dan mahasiswa, duta bahasa, para tamu undangan lain, serta staf Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra yang secara keseluruhan berjumlah 941 orang.

Adapun peserta komunitas sastra yang tampil pada perhelatan ini berasal dari 11 provinsi, yaitu Rumah Baca dan Kreativitas Tanah Ombak dari Provinsi Sumatera Barat, Perkumpulan Sabda Bunian dari Provinsi Kepulauan Riau, dan Rumah Kreatif Suku Seni Riau dari Provinsi Riau.

Kemudian, ada pula Sanggar Seni Budaya Batin Penghulu dari Provinsi Jambi, Komunitas Dongeng Dakocan dari Provinsi Lampung, Komunitas Ngejah dari Provinsi Jawa Barat, dan Komunitas Studi Sastra Tiga Gunung dari Provinsi Jawa Tengah.

Berikutnya, ikut tampil juga Komunitas Masyarakat Lumpur dari Provinsi Jawa Timur, Langkau Etnika Kalbar dari Provinsi Kalimantan Barat, Komunitas Mahima dari Provinsi Bali, dan Komunitas Seni Lobo dari Provinsi Sulawesi Tengah.

“Mereka itu kami berikan bantuan untuk memperluas jangkauan dari program-program yang saat ini dilaksanakan oleh Badan Bahasa. Karena ketidakmampuan kami untuk menjangkau tiap lini di masyarakat, maka kami bekerja sama dengan komunitas-komunitas sastra,” jelas Aminudin.

Salah satu peserta yang tampil dalam Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023 di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12/2023).KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Salah satu peserta yang tampil dalam Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023 di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Dalam keterangan resminya, Badan Bahasa menyatakan bahwa dalam satu dasawarsa terakhir, komunitas sastra tumbuh pesat. Pertumbuhan komunitas ini diikuti dengan produktivitas penciptaan karya sastra.

Ada berbagai karya sastra dengan berbagai kearifan lokal yang diproduksi sastrawan, khususnya sastrawan muda dari sejumlah daerah yang menjadi wadah para sastrawan untuk saling asah, asih, dan asuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com