Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Pelajar Kok Berjudi Online?

Kompas.com - 10/12/2023, 08:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA hari lalu, seorang teman bercerita kepada saya bahwa ada seorang pengelola sekolah besar di Jakarta khawatir karena banyak siswanya bermain judi online.

Siswa-siswa yang bermain judi online pada akhirnya mengalami masalah akademik dan keluarga mereka mengalami permasalahan finansial.

Teman saya ini juga terkaget-kaget karena saat Ia menyebutkan kata “slot” di depan ratusan siswa SMA yang sedang mendengarkan materinya, kelompok siswa itu menjadi riuh ramai.

Pemahaman siswa tentang istilah perjudian menunjukkan bahwa hal ini tidak asing buat mereka. Mungkin saja benar seperti cerita sang pengelola sekolah, banyak siswa yang juga bermain judi online.

Kompas.com (13/10/2023), memberitakan bahwa terdapat 2,1 juta orang miskin di Indonesia yang bermain judi online, dengan taruhan di bawah Rp 100.000.

Jika di kelompok miskin saja begitu banyak yang bermain judi online, maka kemungkinan orang dari kelompok yang lebih mapan secara ekonomi akan semakin besar bermain judi online.

Tidak menutup kemungkinan bahwa dari sekian juta orang yang bermain judi online adalah para pelajar sekolah.

Kenapa ini bisa terjadi?

Sebagai industri, maka para produsen dan “penjual” judi online akan berharap banyak konsumen yang menggunakan dan membeli produk mereka.

Saat keuntungan material menjadi indikator kesuksesan bisnis, maka semua nilai bisa dikesampingkan, termasuk apabila produk yang mereka jual punya daya rusak bagi konsumennya.

Para produsen dan penjual judi online akan melakukan banyak cara untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya menggaet konsumen judi online dari para pelajar dan individu usia muda lainnya.

Kenapa para pelajar tertarik dengan judi online?

Pelajar yang saya maksud adalah para siswa SMA dan mahasiswa-mahasisa program studi sarjana yang berada di usia remaja hingga dewasa awal.

Karakteristik individu di usia ini adalah penuh rasa ingin tahu. Mereka memiliki hasrat yang besar untuk mengeksplorasi banyak hal.

Individu di usia ini juga lebih peka terhadap penilaian dari orang lain tentang diri mereka. Hanya saja pengalaman hidup yang masih terbatas membuat pemahaman mereka akan risiko dari tindakan juga menjadi terbatas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com