Sekolah Vokasi Undip dan Parallaxnet Jalin Kemitraan Cetak Talenta Digital Unggul

KOMPAS.com - Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Parallaxnet pada 7 Desember 2023 sebagai upaya memenuhi kebutuhan sembilan juta talenta digital Indonesia setiap tahun.

Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Budiyono menyampaikan kerja sama terjalin karena kesamaan visi kedua belah pihak sehingga diharapkan mahasiswa lulusan Sekolah Vokasi Undip dapat menjadi lulusan dengan kompetensi unggul bidang digitalisasi.

Dalam kerja sama ini, Sekolah Vokasi Undip akan membentuk tim khusus yang akan menjadi penanggungjawab agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan.

Direktur PT Kimora Defasa, Sole Distributor Parallaxnet Indonesia, Dewi Setiawati Said menilai Jawa Tengah merupakan wilayah strategis mengingat banyak siswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia mengejar pendidikan di Jateng.

"Sekolah Vokasi Undip merupakan pilihan kami yang sangat strategis karena di kampus vokasinya, Undip menciptakan tenaga terampil siap pakai di berbagai lini industri," ungkap Dewi Setiawati Said melalui rilis resmi (8/12/2023).

"Kami sangat dibutuhkan untuk bukan saja melengkapi program yang sudah ada tetapi dapat menjadi pemantik yang sangat positif untuk dapat menciptakan tenaga terampil di bidangnya dengan memiliki basic digital yang juga yang memiliki kompetensi tingkat internasional," jelasnya.

"Dalam peran apapun para mahasiswa di kemudian hari, mereka akan sangat membutuhkan kemampuan di bidang digital yang akan mendukung pekerjaan dan perkembangan karier di masa depan," tambah Dewi.

"Di samping itu, diharapkan kerja sama ini akan juga menjadi bagian dari ikhtiar dalam menciptakan talenta-talenta di bidang di gital yang masih belum memenuhi kebutuhan akan tenaga talenta di bidang digital di Indonesia," harap Dewi.

Dalam kesempatan sama, CEO Parallaxnet, Mazhar Durrani menyampaikan, pihaknya menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada sivitas akademika Sekolah Vokasi Undip atas kerja sama yang terjalin.

Ia berharap dengan dukungan Learning Management System (LMS) Technopreneur yang diusung Parallaxnet akan segera tercipta talenta unggul bidang digital berstandar internasional.

Mazar juga menyatakan, pihaknya memerlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat dalam memperkecil kesenjangan kebutuhan talenta digital di Indonesia.

Parallaxnet sendiri memberikan dukungan dalam bentuk learning platform untuk memudahkan proses pembelajaran lewat mesin virtual yang dapat diakses peserta didik secara online melalui perangkat yang paling sederhana sekalipun asalkan memiliki jaringan internet.

Baca juga: Perjuangan Fahmi, Sempat Gap Year hingga Lolos FK Undip

Melalui virtual machine ini berbagai pembelajaran terkait digital dapat dilakukan mulai dari cloud computing, software engineering, mobile app development, game development, data science, machine learning, artificial Intellegence (AI) hingga cyber security.

Kemudahan ini diharapkan dapat membantu peserta didik belajar secara mandiri kapan saja dan di mana saja karena LMS dapat diakses selama 24 jam dalam seminggu.