Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Ungkap Alasan Ranking Indonesia di PISA 2022 Naik

Kompas.com - 06/12/2023, 10:00 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkap penyebab peringkat Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 naik.

PISA merupakan studi internasional yang diikuti Indonesia sejak tahun 2000 dengan tujuan mengutamakan transparansi daripada pemantauan kualitas belajar dan untuk melihat relatif dengan negara lain.

PISA mengukur kemampuan literasi membaca, literasi matematika, dan sains pada siswa yang berusia 15 tahun di berbagai negara yang ikut dalam PISA.

Baca juga: Mengapa Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa Indonesia Masih Rendah?

Menurut Nadiem, meningkatnya skor Indonesia di PISA 2022 karena relatif kecilnya learning loss yang terjadi selama pandemi Covid-19.

"Kenapa ranking Indonesia naik dan kenapa learning loss kita dibanding negara-negara lainnya itu tidak menurun sebesar yang lain," kata Nadiem saat merilis hasil PISA 2022 yang disiarkan secara daring, Selasa (5/12/2023).

Nadiem mengatakan, ada beberapa upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk menunjang proses belajar mengajar selama pandemi Covid-19 hingga meminimalisasi terjadinya learning loss.

Upaya pertama adalah adanya kemudahan akses daring dengan memberikan bantuan kuota internet pada 25 juta siswa dan lebih dari 1,7 juta guru hingga muncul kemudahan untuk belajar dan mengakses materi.

Baca juga: Kapan Pendaftaran KIP Kuliah 2024? Siswa SMA-SMK Simak Infonya

Upaya selanjutnya adalah mengadakan pelatihan guru melalui laman gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id yang telah diikuti oleh lebih dari 800.000 guru.

Selain itu, Kemendikbud Ristek juga menyediakan berbagai macam materi pembelajaran yang menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 dan proses belajar mengajar secara hybrid.

Kemendikbud Ristek, lanjut Nadiem, juga membuat kurikulum darurat yang berasal dari materi umum, tetapi disederhanakan untuk lebih memudahkan guru dan murid mendapatkan pembelajaran dengan mendalam meski dilakukan secara daring.

Nadiem mengatakan, sekolah yang menerapkan Kurikulum Darurat memiliki tingkat recovery pembelajaran lebih cepat dari ancaman learning loss.

Upaya lain yang dilakukan Kemendikbud, misalnya sejak 2021 menerapkan Asesmen Nasional atau AN untuk melengkapi PISA.

"Dengan Asesmen Nasional, bisa menilai kualitas pendidikan di setiap sekolah dan daerah secara lebih komprehensif," ucap Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com