Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Ketahanan Pangan Lokal, Desa Kandangan Lumajang Gelar "Festival Lahar Polo Pendem"

Kompas.com - 15/11/2023, 19:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Desa Kandangan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyelenggarakan Festival Lahar Polo Pendem yang digelar pada 14-15 November 2023. Kegiatan ini masih merupakan rangkaian dari even Galang Gerak Budaya Tapal Kuda.

Kegiatan ini diinisiasi Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek dan merupakan bagian dari program Pemajuan Kebudayaan Desa sejak tahun 2021 hingga saat ini.

Festival Lahar Polo Pendem terdiri dari kegiatan workshop pengolahan polo pendem sebagai makanan alternatif pengganti beras, pertunjukan seni, pasar jajanan tradisional, dan arak-arakan jolen.

Jolen merupakan akronim dari "Ojo Kelalen", adalah bentuk gunungan atau tumpeng besar yang diarak warga desa.

Kegiatan melibatkan generasi muda dan seluruh masyarakat desa terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, penggiat budaya desa, ibu-ibu PKK, pengusaha, petani, dan warga masyarakat antar desa.

Istilah Polo pendem diambil dari bahasa jawa yang maknanya adalah tumbuhan yang memiliki buah di dalam tanah (terpendam/pendem) atau disebut juga umbi-umbian seperti: singkong, ketela rambat, talas, kacang tanah, dan masih banyak jenis lainnya.

Tema Polo pendem diambil bertujuan agar masyarakat luas mengetahui banyaknya tanaman selain padi yang tumbuh di desa–desa yang ada di wilayah Lumajang sebagai bahan pengganti beras dan makanan olahan yang bernilai ekonomis tinggi.

Tema ini juga bertujuan mengenalkan generasi muda dan pelajar masa kini agar mengetahui keragaman manfaat tanaman yang ada di masing-masing desa. Festival Lahar Polo pendem ini adalah salah satu bentuk dari dari komitmen Desa Kandangan dalam hal ketahanan pangan.

Ketahanan pangan merupakan unsur penting untuk memobilisasi segenap pemikiran, ide dan gagasan pemajuan kebudayaan desa untuk menjawab masalah global krisis pangan.

Baca juga: Keramas Massal di Sungai Cisadane Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

 

Dengan menciptakan sisten pangan lokal yang antisipatif dapat dilakukan dengan mengembangkan keanekaragaman pangan lokal tidak hanya padi tetapi juga pangan alternatif seperti sagu, jagung, singkong, talas, ubi jalar dan lain-lain.

Pangan lokal memiliki peran dalam memperkuat daya tahan produksi pangan nasional. Secara alamiah pangan lokal sudah beradaptasi dengan karakteristik sumber daya alam dan sosial budaya Masyarakat di desa.

Fokus pada ketahanan pangan

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com