Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Ketertarikan Pelajar Terhadap STEM, ALL-in Eduspace Gelar STEM+ Wonderlab

Kompas.com - 15/11/2023, 16:29 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu pusat mentoring integratif dan persiapan universitas di Indonesia, ALL-in Eduspace, menyelenggarakan STEM+ WonderLab di Ciputra Artpreneur Gallery, Jakarta Selatan, Sabtu (11/11/2023).

Makerspace Expo pertama untuk pelajar di Indonesia itu terselenggara berkat kerja sama ALL-in Eduspace dengan Kasih Coal Resources, Omega Education, serta Arkamaya Culinary School sebagai sponsor utama.

Meski berfokus pada bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM), acara tersebut terbuka untuk pelajar yang tertarik dengan bidang lain, seperti kesenian dan kuliner.

Seperti diketahui, industrialisasi yang ditunjang inovasi dan teknologi menjadi kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Oleh karena itu, generasi muda yang berkualitas dan fasih digital akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada era mendatang. Mereka diprediksi dapat memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp 4.434 triliun pada 2030.

Sayangnya, jumlah anak muda Indonesia yang memiliki ijazah pendidikan di bidang STEM masih tergolong kecil di Indonesia, yakni 32 persen. Padahal, jurusan ini menjadi pilar penting dalam industrialisasi.

Co-Founder dan Head of Academics ALL-in Eduspace Nicholas Soepriatna, PhD mengatakan bahwa ke depan, 70 persen dunia pekerjaan membutuhkan keahlian di bidang STEM. Di Indonesia, bidang ini kerap diisolasi ke mata pelajaran tertentu, seperti Fisika atau Biologi.

“Padahal, keahlian yang dibutuhkan adalah interdisipliner atau gabungan antara berbagai keterampilan lintas bidang ilmu,” kata Nicholas dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Pemberdayaan Siswa melalui Pedagogi STEAM

Untuk diketahui, STEM+ WonderLab menjadi platform untuk mengajak pelajar ikut serta dalam proyek problem-solving bersama serta berkunjung ke pameran teknologi.

Platform tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan pelajar Indonesia terhadap berbagai topik STEM dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pelajar juga diajak mengubah paradigma bahwa STEM tidak melulu soal ilmu pasti, tapi juga merupakan pembelajaran kreatif dan inovatif yang mengedepankan kolaborasi.

Retail Project Leader GoKomodo Marchellina mengatakan, kolaborasi menjadi elemen penting dalam mengatasi masalah dengan cara kreatif.

Meskipun mengedepankan teknologi sebagai solusi, pendekatan yang berfokus pada manusia dan pengalaman komunitas tetap menjadi kunci.

“Untuk mencapai kesuksesan, penting untuk tidak malu bertanya, memperluas jaringan, dan terus belajar dari orang lain,” ujar Marchellina.

Salah satu rangkaian acara yang menarik perhatian pengunjung adalah Passion Project Expo. Pada acara ini, murid-murid ALL-in Eduspace atau para mentee memamerkan proyek yang telah mereka kembangkan. Kegiatan ini merupakan kesempatan istimewa bagi mereka untuk memamerkan hasil pembelajaran.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com