Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adelina Holmes
Principal of Sampoerna Academy Surabaya Pakuwon Indah and SA Online

Principal of Sampoerna Academy Surabaya Pakuwon Indah and SA Online

Pemberdayaan Siswa melalui Pedagogi STEAM

Kompas.com - 15/11/2023, 15:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM dunia pendidikan yang cepat berubah dan terus berkembang, para pendidik terus mencari cara inovatif untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk sukses di abad ke-21 ini.

Salah satu pendekatan yang telah mendapatkan perhatian signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah STEAM, metode interdisipliner yang mengintegrasikan Sains, Teknologi, Rekayasa (Engineering), Seni, dan Matematika ke dalam pengalaman belajar yang koheren.

Bagaimana pendidikan STEAM memberdayakan siswa untuk menjadi seseorang yang memiliki pemikiran kritis, berorientasi sebagai pemecah masalah, dan pembelajar seumur hidup?

Kehadiran STEAM

STEAM, singkatan dari Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pendidikan tradisional.

Sementara bidang STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika) diakui sebagai sesuatu yang krusial untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ada kesadaran yang muncul bahwa konsep ini perlu ditambah dengan pemikiran kreatif dan artistik.

Sebagai seorang pendidik dengan dua dekade pengalaman dan memiliki semangat mendalam untuk membentuk pengalaman belajar transformatif, saya sangat percaya pada keunggulan pendekatan STEAM.

Metodologi inovatif ini berfungsi sebagai katalis untuk membimbing penelitian oleh siswa, merangsang dialog, dan mendorong pemikiran kritis.

Pendekatan STEAM menawarkan perpaduan disiplin yang unik melampaui batasan tradisional yang memisahkan antara satu bidang dengan bidang lain, memungkinkan siswa untuk menjelajah, mencipta, dan menghubungkan konsep-konsep di seluruh bidang pelajaran.

Penelitian secara konsisten menunjukkan dampak positif pendidikan STEAM pada hasil belajar siswa.

Menurut studi yang dilakukan oleh USA National Science Foundation, siswa yang terlibat dalam aktivitas STEAM menunjukkan tingkat kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

Salah satu keunggulan utama pendekatan STEAM terletak dalam kemampuannya untuk memicu rasa ingin tahu dan membimbing siswa bagaimana memenuhi rasa ingin tahunya dengan penelitian atau penyelidikan lebih lanjut.

Melalui eksperimen praktis dan pembelajaran berbasis proyek, siswa didorong untuk bertanya, mencari jawaban, dan menemukan solusi.

Dengan terlibat dalam tantangan dunia nyata yang otentik, siswa mengembangkan rasa kepemilikan terhadap pembelajaran mereka, memberdayakan mereka untuk menjadi peserta aktif dalam proses penemuan.

Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah

Salah satu asas utama pendidikan STEAM adalah penekanannya pada kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.

Alih-alih mengajar mata pelajaran secara terpisah, STEAM mendorong siswa untuk menjelajahi masalah-masalah kompleks yang memerlukan pendekatan interdisipliner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com