Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITS Bersama Bina Makmur Abadi Ciptakan 7 Alat Kesehatan Lokal

Kompas.com - 18/10/2023, 21:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya melalui anak usahanya PT ITS Tekno Sains meluncurkan tujuh produk alat kesehatan baru yang bahannya banyak dari dalam negeri.

ITS tidak membuat tujuh produk alat kesehatan baru ini secara sendiri, tapi menggandeng PT Bina Makmur Abadi.

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Rektor ITS, Prof. Mochamad Ashari berharap dengan adanya peluncuran produk alat kesehatan lokal ini, dapat menurunkan beberapa kebutuhan barang alat kesehatan yang di impor dari luar negeri.

"Kami melakukan penelitian dari hilir dan berkolaborasi dengan BMA untuk perizinan dan lainnya. Produk yang di launching yang sudah mendapatkan surat edaran, semoga dengan launching ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dapat kita tingkatkan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (18/10/2023).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi meminta ITS Tekno Sains Medika dan Bina Makmur Abadi tidak berhenti dalam upaya menyediakan beragam alat kesehatan untuk masyarakat luas, dengan meningkatkan nilai TKDN.

Budi menyampaikan harus mulai membangun kekuatan pada teknologi kesehatan, agar dapat melakukan penyediaan berbagai alat kesehatan kepada publik.

"Mulai bangun kekuatan kompetensi di ITS, karena ITS begerak di teknologi kesehatan, sehingga perkuat teknologi kesehatan, seperti dari teknik, mesin, biologi dan kimia," tutur dia.

Kampus di Indonesia harus bisa ciptakan alat kesehatan

Menurut Budi, hal tersebut belum terlihat di beberapa universitas dan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga ITS diharapkan dapat membuat jalur tersebut tersedia di Indonesia.

Hal penting lainnya, adalah adanya riset dan jurnal yang mendalam terkait pemanfaatan produk, kondisi pasar, dan permasalah produk sebelumnya yang ada di pasar.

Budi menambahkan, pemerintah terus mendorong adanya alat-alat kesehatan yang berasal dari anak bangsa dengan membuat teknikal trial di beberapa rumah sakit dan perusahaan. Itu bertujuan mempermudah para peneliti melakukan uji coba alat kesehatan tersebut.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Direktur Utama Bina Makmur Abadi, Brigitte Francesca menjelaskan, peluncuruan produk alat kesehatan baru ini diharapkan dapat terjual dan digunakan di seluruh dinas kesehatan serta rumah sakit di seluruh Indonesia.

Dia memprediksi dengan adanya peluncuran produk alat kesehatan baru, maka bisa mencapai nilai penjualan Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar hingga akhir 2023.

"Tidak menutup kemungkinan untuk menjual produk-produk tersebut ke luar negeri, dan pihaknya harus mempersiapkan segala persyaratan verifikasi yang dibutuhkan terlebih dahulu.

"Kita harapkan target penjualan naik, karena ini produk baru launching dan belum terlalu banyak di kenal di pasar, sehingga semoga pada tahun depan seluruh rumah sakit dan universitas di Indonesia sudah mengenal produk kita," tambah dia.

Baca juga: Cerita Khoirotul Raih IPK 3,97, Sebelum Wisuda S2 Alami Kecelakaan

Lanjut dia menyatakan, tujuh produk alat kesehatan baru ini telah terverifikasi di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan telah memiliki surat izin edar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com