Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wahyu, Alumnus Unair Lulus Tanpa Skripsi

Kompas.com - 08/09/2023, 19:25 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Alumnus Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Wahyu Cahyono Putro berhasil lulus tanpa skripsi.

Keberhasilan pria asal Probolinggo itu merupakan buah dari keikutsertaan dan keberhasilannya meraih pendanaan di Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) besutan Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Puri Pramudiani, Mahasiswa S3 UPI yang Lulus dengan IPK 4,00

Awalnya, Wahyu bercerita bahwa keantusiasannya dalam PKM karena saat itu pembukaannya sedang gencar-gencarnya tahun 2021.

Dia juga mengaku jika sejumlah seniornya yang juga berhasil lulus kuliah tanpa skripsi membuatnya berkeinginan untuk mengikuti jejak mereka.

"Di PKM waktu itu lagi gencar-gencarnya pembukaan, jadi aku semangat aja buat join terus ikut kegiatannya," kata Wahyu dikutip dalam laman Unair, Jumat (8/9/2023).

Dia tidak menyangka bahwa keputusan itu akan banyak merubah jalannya di perguruan tinggi.

Dia berhasil lolos pendanaan PKM dan seketika juga keinginannya mendapatkan ‘tiket emas’ untuk lulus tanpa skripsi bisa terkabulkan.

Dengan itu, dia berhasil lulus dan menjadi wisudawan tepat pada tahun 2023.

Tulis artikel sebagai pengganti skripsi

Meskipun berhasil lulus tanpa skripsi, bukan berarti bisa menjadi alumnus tanpa menghasilkan satu karya apa pun.

Sebagai ganti skripsi itu, dia menyusun satu artikel ilmiah yang jadi syarat pengganti skripsi itu.

"Lebih tepatnya, skripsiku itu berdasarkan hasil penelitian dan karya ilmiah berbasis kompetisi PKM-KC (Karsa Cipta) tahun 2021 yang pernah aku ikutin bareng tim. Jadi dengan karya ilmiah dengan tema yang aku usung di PKM aku jadiin skripsi," ungkap dia.

Baca juga: Skripsi Tidak Wajib, Ini 8 Mekanisme Tugas Akhir di IPB University

Artikel ilmiah tersebut disusun dengan judul EMOSIA: Media Edukasi Emosi untuk Anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder).

Dia dan tim bekerja sama dengan salah satu vendor menghasilkan satu aplikasi yang dijadikan payung agar bisa menyusun artikel ilmiahnya dari karya itu.

Perbandingan skripsi dengan penggantinya

Bagi Wahyu, antara lulus dengan skripsi atau tugas pengganti berupa artikel keduanya sama-sama tidak mudah.

Ketika memutuskan untuk berpartisipasi dalam ajang PKM, perlu waktu yang panjang, dan proses yang tidak mudah untuk melaluinya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com