Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMKN 2 Payakumbuh Inovasi Alat Penjinak Sapi

Kompas.com - 27/08/2023, 10:51 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Siswa SMKN 2 Payakumbuh, Sumatera Barat berhasil membuat inovasi menarik yakni alat penjinak sapi. Tentu alat ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Adapun inovasi tersebut dibuat melalui kegiatan pembelajaran berbasis produk atau teaching factory (Tefa).

Menurut Guru Jurusan Teknik Pengelasan, SMKN 2 Payakumbuh, Ihwan Suhadi, ide pembuatan alat penjinak sapi ini terbesit ketika para siswa dan guru menonton penggunaan alat penjinak sapi dari sebuah tayangan.

Merasa alat penjinak yang ada di tayangan ini masih kurang sempurna, akhirnya para siswa didampingi para guru pun membuat alat penjinak sapi dengan memberikan inovasi berupa penambahan perebah pada alat ini.

Baca juga: 5 Penyebab Mobil Turun Mesin, Info Ditjen Vokasi

"Alat yang kita buat ini dimodifikasi dengan menambahkan roda yang bisa dicabut dan dipindahkan, serta penambahan perebah yang banyak sehingga akan memudahkan dalam mobilitas alatnya serta penggunaannya," ujarnya, dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Jumat (25/8/2023).

Untuk membuat alat tersrbut dibutuhkan sebanyak 4 siswa dari jurusan yang berbeda. Seperti Jurusan Teknik Permesinan dan Jurusan Pengelasan.

Kemudian proses ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu hingga alat tersebut benar-benar selesai.

"Alat ini dirasa perlu untuk diciptakan karena dapat membantu masyarakat dalam proses penyembelihan sapi," tutur siswa Jurusan Teknik Pemesinan, Gestio Andryas.

Kini, alat penjinak sapi karya siswa SMKN 2 Payakumbuh sudah dijual untuk masyarakat umum. Harganya cukup terjangkau karena untuk satu alat penjinak sapi dengan dua perebah dipatok dengan harga 7 juta.

Saat ini sekolah sedang mengupayakan untuk mendaftarkan HAKI karya ini agar bisa paten dan lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga pembeli atau konsumennya pun bisa lebih luas jangkauannya.

Dari kegiatan ini siswa SMK tersebut banyak mendapatkan pelajaran yang belum didapatkan saat pelajaran di kelas.

Semua pengalaman ini pastinya akan menjadi bekal untuk siswa ketika nanti mereka sudah lulus dari bangku sekolah.

"Dari sini kita belajar kerja sama, apalagi yang membuat alat ini kan tidak hanya berasal dari satu jurusan saja, tetapi banyak jurusan," katanya.

"Kami harus bisa beradaptasi dan berkolaborasi dengan baik. Selain itu kita juga belajar tentang ketelitian agar bisa menghasilkan alat yang sempurna," terang Andryas.

Sementara Kepala SMKN 2 Payakumbuh, Dalius berharap ke depannya para siswanya bisa menghasilkan karya-karya yang lebih baik dan inovatif lagi agar manfaat keberadaan dari SMK bisa lebih terasa di masyarakat.

Tentu pihaknya selalu berupaya untuk menghasilkan yang terbaik juga selalu menanamkan kepada siswa agar tidak takut untuk berkreasi menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai manfaat.

Baca juga: Mahasiswa UMM Inovasi Vegetarian Nugget dari Food Waste Perhotelan

"Karena dari kebermanfaatan yang nantinya membawa kita ke jalan kesuksesan," tandas Dalius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com