Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Jelaskan Ciri Anak Korban "Bullying", Orangtua Harus Peka

Kompas.com - 26/08/2023, 08:00 WIB
Carissa Juwita,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Psikolog anak dan remaja, Vera Hadiwidjojo turut prihatin terhadap kasus kekerasan yang terjadi di sekolah dan tidak seharusnya kekerasan terjadi di tempat yang sudah dianggap menjadi rumah kedua bagi para murid.

“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman karena sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak belajar setelah mendapatkan pendidikan pertama di rumah. Kalau sekolah saja tidak bisa memberikan rasa aman, maka bagaimana nasib anak-anak kita?” ujar Vera dalam sosialisasi Permendikbud Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP), Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Beasiswa S2-S3 ke Singapura 2024 Tanpa Batas Usia, Uang Saku Rp 24 Juta Per Bulan

Anak yang alami perundungan kerap tertututup

Vera menerangkan bahwa dampak kekerasan yang terjadi pada anak tidak bisa dianggap sepele.

“Anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan akan mengalami gangguan psikis seperti merasa rendah, merasa tidak berharga, dan parahnya bisa mengakibatkan depresi,” kata Vera.

Tidak hanya korban dan pelaku yang memiliki dampak tetapi juga saksi.

“Banyak sekali kasus bahwa saksi itu tutup mulut, tidak mau bicara karena takut terseret masalah dan takut setelah menjadi saksi akan naik statusnya menjadi pelaku. Saksi juga memiliki dampak seperti merasa cemas dan terancam. Maka, saya pikir permendikbud ini sudah sangat lengkap karena ada butir-butir yang juga melindungi saksi,” ujar Vera.

Menurut Vera, korban kekerasan sering kali tidak terdeteksi karena anak menutupi masalahnya dan tidak mau orangtuanya merasa khawatir. Padahal, dengan menutupi masalah akan membuat korban semakin tertekan.

Baca juga: Beasiswa S1 ke Oxford dan Cambridge 2024, Kuliah Gratis dan Tunjangan

Oleh karena itu, ia mengingatkan orangtua dan guru untuk lebih peka terhadap ciri-ciri anak yang mengalami perundungan.

“Saya rasa guru dan orangtua perlu mengetahui beberapa tanda anak yang menjadi korban kekerasan ya seperti tidak mau sekolah, nafsu makan menurun, sering murung, dan mudah emosional,” katanya.

Vera juga menuturkan bahwa anak yang menjadi korban kekerasan di rumah punya kecenderungan menjadi pelaku di sekolah, maka harus ada pencegahan kekerasan yang dilakukan orangtua di rumah.

“Orangtua bisa memberikan pemahaman pada anak bagaimana cara mendengarkan orang lain yang bertujuan menumbuhkan rasa empati, lalu menanyakan bagaimana keseharian anak di sekolah serta mengajarkan anak cara menyelesaikan masalah tanpa kekerasan,” kata Vera. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com