KOMPAS.com - Tidak sedikit masyarakat yang menganggap jika Asesmen Nasional (AN) sama dengan Ujian Nasional (UN).
Hal tersebut dipaparkan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril. Iwan mengakui jika tidak mudah untuk mengubah paradigma ini.
"Dari berbagai macam pemangku kepentingan masih semacam AN dimaknai seperti UN," ujarnya dalam webinar Menyambut Pelaksanaan Asesmen Nasional 2023, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Link Latihan Soal ANBK 2023 bagi Siswa SD, SMP, SMA/SMK
Iwan pun membeberkan kalau AN dan UN tidaklah sama dan mengajak masyarakat mengetahui apa saja perbedaannya.
"Jadi janganlah kita memandang AN dan UN adalah sama. Yang lebih mendukung, yakni bagaimana pembentukan SDM di masa depan," tambahnya.
Iwan menjelaskan, Asesmen Nasional memang tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual.
Namun, Asesmen Nasional menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk
memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan.
Sebagai alat untuk mengevaluasi mutu sistem, Asesmen Nasional akan menghasilkan potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Laporan hasil Asesmen Nasional akan dirancang untuk menjadi “cermin” atau umpan balik yang berguna bagi satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan dalam proses evaluasi diri dan perencanaan program.
Baca juga: Mendikbud Nadiem soal Pengganti UN 2021: Tidak Perlu Bimbel Khusus
Ada 3 perbedaan mendasar antara AN dan UN. Pertama, AN tidak menilai hasil individu siswa, melainkan juga menilai sekolah. Berbeda dengan Ujian Nasional hanya mengukur hasil individu setiap peserta didik.
Siswa seringkali bekerja keras meraih nilai sempurna. Padahal, sebenarnya ini adalah tugas sekolah untuk mendidik siswanya.
AN juga tidak lagi mengevaluasi hasil belajar murid, tetapi lebih mengevaluasi sistem pendidikan. Oleh karena itu, hanya sebagian siswa yang akan mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Perbedaan kedua, AN memotret proses pembelajaran secara komprehensif, berbeda dengan Ujian Nasional hanya menguji kemampuan kognitif dari peserta didik.
Selain AKM untuk menguji kemampuan kognitif, di dalam AN juga terdapat Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang termasuk ke dalam proses pembelajaran peserta didik. Ketiganya dipadukan agar dapat memotret sistem pendidikan di sekolah.
Ketiga, tanggung jawab semua warga sekolah berbeda antara AN dan UN. Jika hasil dari UN seolah-olah merupakan tanggung jawab dari guru mata pelajaran tertentu. Namun, di dalam AN. yang diukur bukan lagi kemampuan mata pelajaran khusus, melainkan kompetensi mendasar seperti literasi dan numerasi yang dapat diajarkan oleh seluruh guru mata pelajaran.
Baca juga: AN 2023: Bentuk Transformasi Pendidikan Lebih Baik, Menuju Indonesia Emas
Komponen pelaksanaan Ujian Nasional
Komponen pelaksanaan Asesmen Nasional
Itulah perbedaan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional. Dari informasi di atas, Iwan mengatakan bahwa sudah jelas jika keduanya tidaklah sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.