Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawakan Tari Tradisional, Delegasi Indonesia Raih 11 Emas Asia Arts Festival

Kompas.com - 24/07/2023, 15:04 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sanggar Tari Gandrung Dance Studio Jakarta dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rampoe Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil memborong medali di Festival Seni Asia (Asia Arts Festival) yang dilaksanakan di Singapura pada 11-15 Juli 2023 silam.

Pada ajang ke ke-10 yang dilaksanakan di Auditorium Seni School of the Arts (SOTA) ini, Sanggar Tari Gandrung Dance Studio Jakarta dan UKM Rampoe UGM berhasil meraih 11 piala emas dan 7 perak.

Selain emas dan perak, tim Rampoe UGM juga terpilih untuk tampil secara khusus pada Gala Penutupan Festival sebagai the Best Folk Dances Category 10th Asia Arts Festivals 2023.

The Asia Art Festival yang digelar sejak 2013 secara akumulatif sudah menampilkan 2.600 seniman muda dari 20 negara. Tidak hanya dari benua Asia, tetapi juga dari negara-negara di belahan Eropa dan Amerika.

Baca juga: Jardine UGM Scholarship 2023 Dibuka, Ada Biaya Hidup Selama 3 Tahun

Delegasi Indonesia jadi Duta Budaya

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, IGAK Satrya Wibawa mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi dan keberhasilan delegasi Indonesia pada festival ini.

Terlebih lagi, delegasi Indonesia membawakan tarian tradisi Indonesia yang sangat beragam. Menurutnya, Gandrung Dance Studio dan UKM Rampoe UGM menjadi duta budaya Indonesia yang menunjukkan keberagaman budaya Indonesia.

Mereka menjadi pembeda di antara para peserta lain yang tampil dengan seni kontemporer.

"Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa seni tradisi Indonesia tetap diminati kalangan muda Indonesia dan punya kesempatan besar untuk berjaya di tingkat dunia," kata Satrya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Senin (24/7/2023).

Satrya menerangkan, Kemendikbud Ristek dan KBRI Singapura secara konsisten mendukung usaha-usaha untuk melestarikan kebudayaan dan seni tradisi Indonesia secara konsisten.

Baca juga: Beasiswa bagi Mahasiswa UGM, Ada Uang Saku Rp 1,5 Juta Per Bulan

Bawakan beberapa tarian tradisional

Gandrung Dance Studio di bawah asuhan Rosmala Dewi mengirimkan 28 penarinya untuk berlaga di beberapa kategori. Tim penari ini membawakan beberapa tarian tradisional Sunda, Bali, Jawa, Sumatra serta Sulawesi pada kategori grup dan solo.

Menariknya, diantara para penari tersebut terdapat satu orang penari termuda yang berusia enam tahun dan berhasil meraih medali perak pada kategori grup.

Rosmala mengungkapkan rasa bangganya karena dapat membawa nama Indonesia dan menarikan tarian tradisional Indonesia yang sangat beragam.

"Awalnya, melihat para penari kami yang masih muda tampil pada event kompetisi internasional saja sudah bangga, tapi begitu tahu kerja keras mereka dihargai dengan piala emas, kebahagiaan kami berlipat ganda," beber Rosmala.

Selain itu, tim Rampoe UGM menampilkan tari Ratoeh Pukat yang mengkombinasikan tari Ratoeh Jaroe dan Tarek Pukat.

Saat tampil di ajang tersebut, Rampoe UGM menampilkan tari Ratoeh Jaroe sebagai bagian pertama, kemudian Tarek Pukat sebagai bagian kedua. Ketika tari Tarek Pukat dimulai, penari menggunakan properti tali untuk membuat semacam jaring ikan sambil menari.

Ketua Tim UGM Fatimah Khilwana menambahkan, kemenangan di ajang tersebut lantas menjadi salah satu pengalaman luar biasa, karena ini pertama kalinya bagi mereka mengikuti festival di Singapura.

Baca juga: 5 Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

Fatimah mengatakan, di balik kemenangan tersebut ada cerita yang menarik. Dalam waktu tiga hari, tim-nya harus mengubah gerakan dan juga formasi dikarenakan beberapa hal.

"Dengan keikutsertaan dan hasil yang kami peroleh dalam festival ini, kami berharap hal ini dapat menjadi motivasi bagi orang lain dan juga generasi selanjutnya di sanggar kami untuk tetap semangat dalam memperkenalkan budaya Indonesia, baik di kancah nasional maupun internasional," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com