Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UPH: Kiprah Bisnis dan Ekonomi Etnik Tionghoa Wujud Kontribusi untuk Indonesia

Kompas.com - 26/06/2023, 13:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH), Johanes Herlijanto mengaku, masyarakat etnik Tionghoa adalah sepenuhnya bagian dari bangsa Indonesia.

Mereka bukan hanya menjalin aliansi dengan masyarakat Nusantara lainnya di sepanjang sejarah, tetapi juga turut berkontribusi dalam aspek politik, budaya, dan ekonomi negeri ini.

Baca juga: 10 Prodi Undip Paling Diminati Jalur UTBK SNBT 2023

"Oleh karena mereka seutuhnya adalah bagian dari bangsa Indonesia, mereka memiliki hak untuk berkontribusi pada berbagai aspek dalam kehidupan masyakat Indonesia, termasuk dalam bidang bisnis dan ekonomi," kata dia dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).

Menurut dia, etnik Tionghoa telah menjalin hubungan yang erat dengan berbagai kelompok masyarakat lainnya di Nusantara ini sejak berabad-abad yang lampau.

Hubungan Tionghoa dan masyarakat lokal di Nusantara tak melulu terkait aliansi dalam perang. Sejak sebelum Indonesia berdiri, Tionghoa turut terlibat dalam membangun kebudayaan yang hingga kini masih dikenal masyarakat.

Misalnya lenong, tumbuh dalam interaksi antara Tionghoa dan masyarakat Betawi.

Selain aliansi dalam perang dan kontribusi bagi dunia seni, Johanes menjelaskan bahwa orang Tionghoa juga turut berperan dalam pembangunan kebangsaan Indonesia.

Kembali pada isu ekonomi, Johanes memaparkan bahwa para pebisnis Tionghoa sebenarnya turut berperan dalam masyarakat Nusantara baik semasa era kolonial maupun pasca kemerdekaan.

"Pada masa lampau tak sedikit pengusaha Tionghoa yang karena kedermawanannya bersedia memberi bantuan kepada masyarakat lokal," tutur dia.

Menurutnya, Tjong A Fie, pengusaha Tionghoa di Medan yang meninggal dunia di dasawarsa ketiga abad yang lalu adalah salah satu contohnya.

Dia dan saudaranya Tjong Yong Hian, bukan hanya memberi kontribusi penting bagi perekonomian di Medan dan wilayah Sumatera Utara pada era itu, tetapi juga memberikan sumbangan kepada masyarakat tanpa pandang suku dan agama mereka.

"Seperti dicatat dalam tulisan Pauline van Roosmalen, Tjong bersaudara menyumbangkan uangnya untuk pembangunan sekolah, klenteng, masjid, jembatan, dan rumah sakit. Oleh karenanya ia sangat dihargai oleh masyarakat Medan dari berbagai latar belakang etnis," jelas dia.

Pasca kemerdekaan, Tionghoa juga turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia yang sempat mengalami krisis tak lama setelah peristiwa kudeta gagal yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia.

Baca juga: Kemendikbud Tegaskan Kegiatan Wisuda TK-SMA Tidak Wajib

Sebagai catatan, peristiwa berdarah itu bukan hanya menyebabkan gugurnya sejumlah perwira terbaik Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi juga membawa pada kekacauan ekonomi, yang terus berlangsung bahkan hingga di awal pemerintahan Orde Baru (Orba).

Ekonomi baru mulai stabil setelah Orde Baru membentuk tim ekonomi—yang antara lain terdiri dari para ahli ekonomi lulusan Amerika Serikat—yang kemudian membuat terobosan dengan menumbuhkan pengusaha-pengusaha muda nasional dan mengundang masuknya modal asing.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com