Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan di Great Western Electrochemistry Conference

Kompas.com - 15/06/2023, 21:21 WIB
Dwi Oktariana,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Athi Nur Auliati Rahmah, mahasiswa Indonesia yang berkuliah di University of Bristol, Inggris meraih penghargaan poster terbaik dalam Great Western Electrochemistry Conference pada 5 Juni 2023.

Athi yang juga merupakan alumni FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang lulus tanpa skripsi itu kini tengah melanjutkan studi di jurusan Nanoscience and Functional Nanomaterials, Bristol Centre for Functional Nanomaterials.

Athi bisa berkuliah di University of Bristol dengan bantuan beasiswa Indonesia Maju yang didapatkan dari Puspresnas-Puslapdik-Kemdikbudristek RI berkat rekognisi perolehan medali emas LIDM dan juara 1 Talent Challenge Puspresnas.

Baca juga: Kisah Raeni, Anak Pengayuh Becak Peraih KIP Kuliah, Kini S3 di Inggris

Kecintaan Athi pada nanomaterial bermula saat kuliah S1 di UNY. Ia dikenalkan dengan carbon-nanodots oleh dosen fisika Wipsar Sunu Brams Dwandaru dan berhasil meraih beberapa prestasi karya tulis ilmiah bersamanya saat meneliti di laboratorium fisika FMIPA UNY.

Athi merasa bersyukur karena dianugerahi penghargaan poster terbaik pada Great Western Electrochemistry Conference yang diselenggarakan oleh University of Bath bersama Royal Society of Chemistry dan International Society of Electrochemistry.

Penelitian yang dilakukan Athi sendiri meneliti tentang perubahan struktur kristal material nano perovskite untuk meningkatkan elektrokatalitiknya.

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif antara kelompok penelitian Electrochemistry and Solar yang dibimbing Prof. David Fermin selaku supervisor bersama para mahasiswa S3 dan Diamond Light Source, fasilitas sains sinkrotron nasional Inggris.

Menurut Athi, perovskite itu menjadi bahan untuk menyimpan energi, misal baterai atau solar panel.

Baca juga: Beasiswa IISMA Buka Skema Co-funding 2023, Mahasiswa Segera Daftar

“Komposisi dan struktur kristal perovskite ini salah satu tantangan besar dalam sistem konversi energi elektrokimia” kata Athi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Tantangan terbesar baginya selama penelitian ini adalah merasionalkan komposisi materialnya. Beda komposisi bisa jadi berbeda struktur kristalnya. Struktur kristal yang sama pun bisa berbeda elektrokatalitiknya. Oleh karena itu, harus dicari komposisi mana yang paling tepat.

“Saya bisa bersaing dengan mahasiswa doktoral dan Postdoc dari Oxford, Bath, Bristol, Southampton, dan Swansea, padahal saya mahasiswa master,” ujar Athi.

Lebih lanjut, Athi juga pernah mendapatkan medali emas LIDM cabang poster digital Puspresnas 2021. Menurutnya, hobi menggambarnya berdampak untuk mendukung bidang keilmuan sains yang ia pelajari saat ini.

Baca juga: 14 Beasiswa S2 dan S3 ke Luar Negeri Tanpa Batas Usia

Athi merupakan salah satu dari tiga perempuan yang mempelajari nanomaterial di University of Bristol. Athi menuturkan bahwa riset yang dilakukan di University of Bristol merupakan salah satu yang terbaik di Inggris.

“Riset-riset di sini nomor empat terbaik di Inggris, jadi laboratoriumnya super canggih seperti di film-film Avengers. Dosen-dosen saya ilmuwan kondang dan risetnya bersama lembaga-lembaga dunia,” jelasnya

Meskipun program studi yang ditempuhnya di bawah naungan School of Physics, Athi berkesempatan untuk mempelajari banyak aplikasi nanomaterial dari sekolah dan fakultas lain, seperti School of Chemistry dan Dental School.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com