Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Pengurus PGRI Provinsi Minta Ada Perbaikan Kinerja

Kompas.com - 14/06/2023, 20:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 18 pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi meminta perbaikan kinerja yang ada di organisasi.

Hal itu demi menyelamatkan marwah dan martabat organisasi besar PGRI.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Kasih Beasiswa untuk Putri Ariani ke Kampus Impiannya

"Kami ingin mengembalikan marwah PGRI secara komprehensif karena PGRI saat ini sedang tidak baik-baik saja," kata Wakil Ketua PGRI Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Kadir dalam keterangannya, Rabu (14/6/2023).

Dia menyatakan, beberapa permasalahan yang perlu dibenahi, yaitu implementasi konstitusi PGRI, tata kelola keuangan dan aset, serta kepemimpinan.

Bahkan, dia mengaku punya bukti yang menunjukkan permasalahan yang terjadi.

"Kami punya banyak bukti. Fakta-fakta yang lebih terinci dan terurai dapat dilihat pada lampiran," tutur dia.

Asal tahu saja, 18 pengurus menandatangani Surat Mosi Tidak Percaya kepada Ketua Umum Pengurus Besar PGRI.

Adapun mereka yaitu Teguh Sumarno (Jawa Timur), Adi Dasmin (DKI Jakarta), Sudarto (Yogyakarta), Yusuf (NTB), Simon Petrus Manu (NTT), Toni Muhtadi (Banten), dan Lukman (Jambi).

Baca juga: 23 PTS Ditutup, Kemendikbud Ingatkan Jangan Salah Pilih Kampus

Lalu ada Muh. Syafi'i (Riau), Farida (Kepulauan Riau), A. Rahman Siregar (Sumatera Utara), Ilyas Efendi (Lampung), Anwar Sanusi (Kalimantan Timur), Muhamad Amin (Maluku Utara), dan Frans Lukanus L. (Papua Selatan).

Kemudian ada Nanag Jahyari (Kalimantan Utara), Haruna Rasyid (Sulawesi Barat), M. Arif (Papua Barat Daya), dan Bariun (Kota Baubau).

Lanjut dia menyatakan, dalam mosi tersebut pihaknya meminta Ketua Umum PB PGRI, Prof. Unifah Rosyidi mundur.

Jika tidak terpenuhi, dia akan terus mengupayakan hal tersebut melalui jalur-jalur yang diatur organisasi.

Baca juga: PPDB DIY 2023, Cek 10 SMA Terbaik untuk Referensi

"Setelah mosi tidak percaya disampaikan, kami siap menjalankan mekanisme organisasi. Kami ingin menyelamatkan marwah organisasi. Ada forum lain, rapat pimpinan nasional yang sesuai dengan perjenjangannya," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com