Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Perpusnas: Perpustakaan Telah Tinggalkan Paradigma Lama

Kompas.com - 17/05/2023, 21:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kecanggihan teknologi saat ini muncul bukan hanya karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga didukung oleh literasi.

Pasalnya, literasi menggambarkan kompetensi seseorang dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.

Baca juga: Layanan BSI Terganggu, Ekonom Unair: Picu Turunnya Kepercayaan Nasabah

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, dalam peluncuran buku berjudul Literasi Kunci Negara Produsen di Jakarta, pada Rabu (17/5/2023).

Peluncuran buku dilakukan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-43 Perpustakaan Nasional sekaligus Hari Buku Nasional.

Kepala Perpusnas menyampaikan, pemikiran yang tertuang dalam buku tersebut merupakan pemikiran bersama yang diambil dari penggalan-penggalan pidatonya selama enam tahun terakhir.

"Apa yang tertuang di dalam buku yang dipersembahkan hari ini adalah merupakan kerangka yang tentu di sana-sini perlu masukan perbaikan saran dan penyempurnaan," ujar dia dalam keterangannya.

Dia menjelaskan, perkembangan literasi masyarakat Indonesia masih berada pada kelompok dua menurut klasifikasi Kleden, yakni masyarakat yang mampu membaca dan menggunakannya untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan.

Mayoritas masyarakat Indonesia, kata dia, belum dapat memanfaatkan kecakapan itu untuk menambah pengetahuan, hiburan atau berekspresi melalui tulisan.

"Seharusnya bangsa ini sudah dapat melepaskan diri dari belenggu literasi yang dangkal ini, karena bangsa ini sudah bebas dari buta aksara sejak dua dekade lalu," jelasnya.

Baca juga: Jadwal Lengkap UTBK SNBT 2023 Gelombang II, Cek di Sini

Dia menambahkan, perpustakaan telah meninggalkan paradigma lama. Perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan.

Saat ini, tidak cukup apabila perpustakaan hanya bicara tentang manuskrip, buku digital, buku elektronik.

Menurut dia, perpustakaan dan pustakawan harus mampu berperan sebagai influencer, memberikan tutorial, memandu jalannya teknologi, serta memproduksi barang dan jasa. Dan ini tantangan yang harus dibangun bersama.

"Saya yakin dan percaya tenaga-tenaga pustakawan tidak ada arti apa-apanya kecuali bergabung kepada ahli, guru besar, doktor, para master dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk mengubah nasib bangsa kita," ungkapnya.

Hal ini merupakan bukti komitmen Perpusnas dalam menegakkan fungsi perpustakaan sebagai agen literasi nasional.

Baca juga: Pakar UMM Sebut Faktor Ini buat Timnas Indonesia Juara Sea Games 2023

"Untuk menggapai peradaban yang lebih maju, literasilah kuncinya. Karena literasi adalah kunci menjadi negara produsen, negara yang bisa menciptakan kemajuan sekaligus menghasilkan produk-produk berkualitas sebagai warisan peradaban," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com