Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unesa Buka Jurusan S1 Kedokteran, Cek Daya Tampung 2023

Kompas.com - 20/03/2023, 12:07 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sudah membuka Fakultas Kedokteran bagi calon mahasiswa baru di tahun 2023.

Jadi mahasiswa yang ingin mencoba masuk jurusan Kedokteran tahun ini, bisa memilih Unesa karena masih minimnya tingkat persaingan.

Rektor Unesa, Prof. Nurhasan menjelaskan, Fakultas Kedokteran (FK) Unesa memiliki keunggulan.

Baca juga: 4 PTN di Jawa Timur Siap Buka Jurusan Kedokteran Tahun 2023

Misalnya sudah dilengkapi muatan lokal atau konsentrasi bidang olahraga yang sekaligus membedakannya dengan FK yang ada di kampus lain. 

"Jadi 80 persen muatannya untuk kedokteran umum dan 20 persennya berorientasi pada bidang keolahragaan," ucapnya.

FK UNESA mulai membuka penerimaan mahasiswa baru dengan kuota 50 mahasiswa pada jalur mandiri tahun 2023.

Segala persiapan sudah dilakukan oleh Unesa sejak lama. 

Kini rekomendasi dari Kemenkes RI pun sudah turun dan sarprasnya sudah tersedia. 

Baca juga: 10 Jurusan Termurah UGM buat Daftar SNBP atau SNBT 2023

Gedung FK tak cuma dilengkapi sarpras yang memadai namun juga sudah dilengkapi dengan 12 laboratorium.

Bahkan untuk mendukung fakultas tersebut, Unesa berencana membangun rumah sakit pendidikan. 

RS Pendidikan merupakan rumah sakit terpadu yang di dalamnya terdapat fungsi pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan dalam bidang pendidikan kedokteran atau keprofesian dokter. 

“Kami akan bangun rencananya tepat di samping danau Unesa. Desainnya sudah ada tinggal kami sinergikan dengan mitra termasuk para investor untuk merealisasikannya sesegera mungkin," ucapnya.

Selain FK, Unesa juga meresmikan Lab Anti-Doping dan Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) pada 16 Maret 2023 lalu. 

Lab Anti-Doping Unesa menjadi yang pertama di Indonesia dengan tujuan untuk mendukung prestasi olahraga nasional sehingga terhindar dari persoalan doping. 

Dia tak mau pelarangan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah putih kembali terjadi hanya karena persoalan doping.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com