Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Pengawas Sekolah Bisa dari Unsur Guru Penggerak

Kompas.com - 06/01/2023, 19:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku tahun 2023 akan menjadi momen untuk mengusulkan pengisian jabatan pengawas sekolah dari PPPK sesuai dengan Permendikbud Nomor 26 tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak.

Demikian disampaikan Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek, Praptono saat dialog di SMP Lokon St. Nikalaus, Tomohon, pada Jumat (6/1/2023).

Baca juga: 9 Pekerjaan Freelance buat Mahasiswa, Gaji Bisa di Atas Rp 7 Juta

"Dalam Permendikbud, diatur untuk mengisi posisi pengawas sekolah bisa dari unsur Guru Penggerak," ungkap Praptono.

Dia menambahkan, pada tahun 2023 Kemendikbud Ristek akan mendiseminasikan modul pelatihan komite pembelajaran yang selama ini hanya diberikan untuk pengawas pendamping Sekolah Penggerak, agar diberikan juga ke seluruh pengawas sekolah.

Dukungan terhadap program-program Merdeka Belajar juga datang dari pemerintah daerah di Sulawesi Utara, salah satunya Kabupaten Minahasa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan mengatakan, salah satu bentuk komitmen Pemkab Minahasa adalah mengangkat Guru Penggerak menjadi kepala sekolah (Kepsek).

"Jadi kepala dinas (pendidikan) berkewajiban beri masukan kepada pimpinan daerah agar Guru Penggerak bisa menjadi Kepsek. Direncanakan jika regulasi tentang Guru Penggerak menjadi pengawas sekolah terbit tahun ini, kami akan mengangkat 60 Guru Penggerak jadi pengawas. Ini bentuk komitmen kami mendukung Merdeka Belajar," ucap dia.

Dalam Dialog Penggerak di Kota Tomohon, hadir juga salah satu penerima manfaat Program Organisasi Penggerak (POP), Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah Sulut-Gorontalo, yakni Jourike Runtuwarouw.

Baca juga: Politeknik Keuangan Negara STAN: Pilihan Prodi, Syarat Masuk, Biaya

Jourike menyampaikan terima kasih dan apresiasinya karena Majelis Pendidikan Kristen diberikan kesempatan untuk menjalankan POP.

Dia menuturkan, saat pandemi Majelis Pendidikan Kristen sudah melaksanakan beberapa pelatihan untuk guru dan kepala sekolah di jenjang PAUD dengan wilayah sasaran Sulawesi Utara dan Gorontalo, berupa pelatihan literasi, numerasi, dan PAUD Intensif.

“Dengan adanya program Organisasi Penggerak yang dipercayakan kepada kami, tentunya dengan sendirinya bisa mentransformasi pendidikan, khususnya di PAUD, sehingga bisa menyebarkan ke jenjang lain dan wilayah lain," ungkap dia.

Dengan adanya POP, lanjut dia, otomatis guru-guru yayasan yang ada jadi tergerak untuk mengikuti Guru Penggerak.

Baca juga: Dua Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Siap-siap Daftar 2023

"Jadi memberikan motivasi untuk terus bergerak bagi guru dan kepala sekolah," tukas Jourike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com