Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: Merdeka Belajar Sudah Jadi Gerakan

Kompas.com - 06/01/2023, 16:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengaku kebijakan Merdeka Belajar hadir bukan hanya sebagai kebijakan atau program dari pemerintah pusat, melainkan sebagai gerakan.

Hal itu disampaikan Nadiem saat mengunjungi SMP Lokon St. Nikalaus, Tomohon, pada Jumat (6/1/2023).

"Jika nanti saya tidak jadi menteri lagi, Merdeka Belajar ada di tangan ibu dan bapak. Kalau Merdeka Belajar sudah jadi gerakan dan dirasakan manfaatnya, bagaimana pun kebijakan kementerian, akan sulit membendung semangat Merdeka Belajar," ucap dia.

Baca juga: 9 Pekerjaan Freelance buat Mahasiswa, Gaji Bisa di Atas Rp 7 Juta

Di semangat Merdeka Belajar, proses pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Pembelajaran berbasis proyek ini sebagian besar membutuhkan kerja sama dan kerja tim antarsiswa.

Kemampuan siswa untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam sebuah tim menjadi kompetensi yang wajib dimiliki sebagai bekal untuk masa depan.

"Di karier apa pun, masa sekarang dan masa depan, semuanya butuh kompetensi kerja kelompok, gunakan logika dalam permasalahan, kemampuan komunikasi, dan integritas. Itu hal-hal yang tidak bisa dites dengan persoalan multiple choice. Itulah kenapa asesmen nasional kita ubah jadi yang lebih mendasar," jelas dia.

Dia mengatakan, dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru ditantang untuk menciptakan proyek-proyek bagi peserta didik.

Ada sekolah-sekolah yang menganggap konsep proyek tersebut aneh sehingga merasa sulit menerapkannya.

Kurikulum Merdeka, lanjut dia, memberikan kemerdekaan kepada guru dan kepala sekolah untuk menjadi kreator dalam proses pembelajaran.

"Mereka ditantang untuk menciptakan proyek-proyek berdasarkan tema-tema. Lalu menentukan apa tujuan dan hasil yang diharapkan dari projek, kemudian mengumpulkan peserta didik untuk mencapai tujuan proyek. Proyek ini paling mengasah kemampuan kolaborasi dan gotong royong," tutur dia.

Baca juga: Nadiem: Guru dan Kepsek Ujung Tombak Transformasi Merdeka Belajar

Calon Guru Penggerak dari SD Faith Baptist Kabupaten Minahasa, Meylan F Kandouw mengatakan, sekolahnya merupakan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri dan sudah melaksanakan proyek-proyek tiap akhir semester.

"Dalam kegiatan ini kami juga berkolaborasi dengan orangtua. Proyek ini tidak hanya melibatkan guru dan siswa, tapi juga orangtua.

Proyek kami tahun kemarin membuat maket rumah adat. Projek dikerjakan berkelompok oleh siswa dengan dibantu orangtua.

Setelah maket selesai, mereka mempresentasikannya di depan kelas dengan mengundang orang tua,” ujarnya.

Meylan yang juga merupakan Fasilitator angkatan 5 dan Duta Teknologi Kemendikbud Ristek ini berharap agar di tahun 2023 SD Faith Baptist Kabupaten Minahasa bisa menjadi Sekolah Penggerak.

Baca juga: Dua Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Siap-siap Daftar 2023

"Sangat berguna Kurikulum Merdeka karena berpusat pada siswa," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com