Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sekolah Unik dengan Konsep Belajar Menyenangkan

Kompas.com - 19/11/2022, 13:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di berbagai negara, ada banyak sekolah unik karena memiliki cara pembelajaran yang sangat menarik dan lain daripada sekolah lainnya.

Metode pembelajaran yang diterapkan sekolah ini juga akan mendatangkan out put berbeda-beda pula bagi siswanya.

Melansir dari laman sekolah BPK Penabur, Sabtu (19/11/2022), ada 5 sekolah unik di berbagai negara yang punya konsep belajar menyenangkan bagi siswa.

Metode yang diterapkan sekolah-sekolah ini memiliki cara unik dalam melaksanakan pembelajaran bersama siswa. Contohnya ada sekolah yang hanya punya satu ruangan besar untuk pembelajaran hingga tidak ada pembagian siswa di ruang kelasnya.

Apa saja sekolah dan ada di negara mana saja sekolah tersebut? Simak informasinya:

Baca juga: 7 Kampus di Luar Negeri dengan Syarat Daftar Mudah dan Anti Ribet

5 sekolah unik dengan konsep pembelajaran menyenangkan

1. Orestad Gymnasium

Biasanya sekolah terdiri dari beberapa kelas, namun sekolah Orestad Gymnasium di Denmark ini hanya memiliki satu ruangan besar untuk berbagai aktivitas.

Siswa di sekolah menengah ini didorong untuk membuat sistem berpikir yang fleksibel dalam keberagaman.

Cara ini diterapkan bukan tanpa tujuan. Tapi dengan cara ini bisa membekali siswa dengan inovasi dan kreativitas sehingga berguna untuk pemecahan masalah.

Pengajar di sini hanya berperan sebagai fasilitator. Guru juga selalu menjelaskan materi dengan cara berkeliling ke area belajar murid.

Baca juga: Daftar 7 Beasiswa S1-S3 2023, Kuliah Gratis dan Tunjangan Hidup

2. Steve Jobs School

Siapa yang tak kenal nama Steve Jobs? Pendiri perusahaan Apple ini juga punya sekolah unik di Belanda.

Steve Jobs School mengusung slogan "think different" dan dirancang agar siswanya bisa mengembangkan talenta dan keunikannya masing-masing.

Para siswa bebas membuat rancangan belajarnya sendiri lewat sistem self paced learning. Di masa awal pembelajaran, siswa harus membuat individual development plan (IDP) sendiri yang akan dievaluasi setiap enam minggu oleh wali, siswa dan coach (pengajar).

Hasil dari IDP itu nantinya akan menentukan instruksi dan tantangan belajar berikutnya. Di Steve Jobs School tidak ada pembagian kelas. Siswa akan masuk ke dalam core groups tertentu yang diisi 25 orang dengan perbedaan usia maksimal 4 tahun.

Setiap kelompok hanya berkumpul pada pagi hari selama 30 menit untuk berdiskusi. Selanjutnya, mereka akan belajar dengan subject specialist miliknya masing-masing.

Baca juga: Beasiswa Jombang 2022 bagi Mahasiswa D4/S1, Cek Syaratnya

3. Big Picture Learning

Siswa di sekolah ini didukung untuk mengoptimalkan dan mengejar passion mereka. Setelah menentukan profesi yang diinginkan, siswa akan mendapatkan mentor untuk mendampinginya belajar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com