Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ivan, Mahasiswa Sekaligus Marbot Masjid IPB Jadi Juara 1 Pilmapres 2022

Kompas.com - 01/11/2022, 10:26 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Latar belakang perekonomian keluarga tak menghalangi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Ivan Taufiq Nugraha untuk berprestasi hingga akhirnya berhasil jadi juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2022 jenjang Diploma.

Karena keterbatasan ekonomi keluarga, selama mengenyam pendidikan di IPB, Ivan tinggal di masjid Al-Ghifari IPB dan bertugas menjadi marbot masjid.

Meski kondisinya tidak sama seperti mahasiswa lainnya, Ivan berhasil meraih 31 prestasi nasional dan internasional berhasil diraihnya hingga mengantarkannya ke ajang Pilmapres.

Mengutip dari laman Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Selasa (1/11/2022) membagikan kisah inspiratif dari Ivan ini.

Baca juga: Lulus IPK 4.00, Ibnu Diangkat Jadi Kepala Sekolah di Usia 23 Tahun

Juara Pilmapres 2022 ini pernah 5 kali gagal masuk IPB

Ivan merupakan mahasiswa program D3 Paramedik Veteriner IPB. Sebelum diterima di D3 IPB, dia harus melalui berbagai kendala.

Demi mewujudkan impian jadi mahasiswa IPB, Ivan mencoba berbagai jalur masuk IPB. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN, Beasiswa Utusan Daerah (BUD), Prestasi Internasional dan Nasional (PIN), Seleksi Mandiri (SM), dan Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Dari 6 jalur masuk tersebut, Ivan gagal di lima tes jalur masuk dan akhirnya diterima di program studi D3 Paramedik Veteriner melalui jalur USMI di tahun 2019.

Meski sudah dinyatakan lolos diterima di D3 IPB, Ivan dan keluarganya tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya daftar ulang dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pertama.

Ayah Ivan bekerja sebagai seorang petani dan ibunya seorang Ibu Rumah Tangga sehingga keluarga Ivan memiliki sumber penghasilan pas-pasan.

Baca juga: Cek 8 Sekolah Kedinasan yang Terbuka bagi Lulusan IPA dan SMK

Jadi marbot masjid dan kerja sampingan selama kuliah

Ayahnya mendapatkan penghasilan setiap tiga bulan sekali yang diperoleh dari panen sayur. Penghasilan itu harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah kedua adiknya.

Namun keberuntungan masih berpihak pada Ivan karena pada hari terakhir pembayaran UKT, Ivan dihubungi pihak SMA-nya dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Ivan mendapatkan beasiswa pendidikan untuk UKT pertama dari SMA-nya.

Pada pembayaran UKT berikutnya, Ivan memperoleh beasiswa Bidik Misi yang kebetulan baru dibuka tahun 2019 untuk vokasi IPB.

Perjuangan Ivan tak berhenti disitu, dengan keadaan ekonomi yang terbatas, Ivan memutuskan untuk tinggal di Masjid Al-Ghifari IPB sebagai marbot hingga ia lulus.

Ivan juga berusaha memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan bekerja paruh waktu di Bogor Pet Center sebagai asisten dokter hewan yang membantu pemeriksaan, pembedahan, pengobatan, dan penanganan hewan peliharaan. Ivan harus membagi waktunya antara kuliah, bekerja paruh waktu, menjadi marbot masjid, hingga mencari prestasi.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR, QS WUR dan UniRank

Sempat ditolak gabung di komunitas mahasiswa berprestasi

Di tahun berikutnya, mahasiswa berusia 21 tahun ini ingin melanjutkan mimpinya untuk menjadi mahasiswa berprestasi dengan mendaftar ke Komunitas Mahasiswa Berprestasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com