Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aryo Sahid Bisa Kuliah S2 Gratis di 3 Negara Eropa Sekaligus

Kompas.com - 20/10/2022, 10:00 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesempatan meraih beasiswa kuliah ke luar negeri bagi mahasiswa Indonesia terus terbuka lebar. Salah satunya ialah beasiswa Erasmus+ (Erasmus Plus).

Sejak 2004, sudah lebih dari 2.300 pelajar Indonesia mendapatkan beasiswa dari program yang diselenggarakan Uni Eropa, Erasmus+.

Aryo Sahid Sujiwo merupakan salah satu alumni Erasmus+ untuk program Marine Environment and Resources tahun 2017-2019.

Pada kesempatannya mengenyam pendidikan melalui Erasmus+, Aryo berkuliah di empat kampus dan tiga negara yakni di Perancis, Spanyol, Belgia.

Baca juga: 8 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Uang Saku

Saat ini ia bekerja sebagai dosen Industri Lingkungan Universitas Islam Jakarta dan peneliti sampah laut di suatu lembaga swadaya masyarakat.

Aryo membagikan, sebetulnya ia sering mendaftar ke banyak beasiswa, bahkan mempersiapkan banyak dokumen yang umum didapati untuk dikirimkan.

Usai lulus S1 di Malaysia, Aryo bekerja sambil mencari kesempatan beasiswa S2 selama satu tahun penuh.

Hingga pada akhirnya, ia mengetahui Erasmus+ setelah terus-terusan mengikuti banyak pameran pendidikan di Indonesia.

Dari semua beasiswa yang ia coba daftar, Aryo akhirnya diterima Erasmus+.

“Niatnya bukan karena mau di Eropa atau Jepang. Tapi murni ingin belajar di luar negeri yang menurut saya ada background lebih baik untuk dicoba, membuat saya belajar lebih giat,” ujar Aryo pada acara talk show Erasmus Day 2022 di Jakarta, Sabtu (15/10/22).

Baca juga: Beasiswa ke Luar Negeri Tanpa TOEFL, 7 Negara Ini Patut Dicoba

Aryo membagikan, kelebihan Eramus+ ini ialah bisa belajar di berbagai negara dan universitas. Ia juga merasa dapat belajar bahasa-bahasa baru, terlebih karena ia menyukai bahasa yang ada di wilayah Eropa.

Kesukaannya pada bahasa pula yang ia tuliskan di motivation letter, bahwa selain ingin belajar untuk S2 ia juga ingin memperlancar kemampuan berbahasa.

Kesukaannya pada bahasa inilah yang membuatnya bisa beradaptasi selama mengenyam pendidikan di tiga negara yang berbeda.

Dari Indonesia ia sudah belajar bahasa Jerman, sementara ketika sampai di Spanyol ia rutin mengikuti pelatihan bahasa yang disediakan oleh Erasmus+.

Berdasarkan pengalaman Aryo, universitas-universitas yang ada di Erasmus+ bisa mencerminkan apa yang dipelajari di dalam program.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com