Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Pemerintahan UB Kasih Pesan Ini untuk 2 Menteri Baru Jokowi

Kompas.com - 17/06/2022, 17:20 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 2 menteri baru pada Rabu (15/6/2022).

Mereka adalah Zulkifli hasan yang diamanatkan jadi Menteri Perdagangan, sedangkan Menteri ATR/BPN dijabat oleh Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Pakar UGM: Reshuffle Kabinet Jokowi demi Akomodasi Kepentingan Parpol

Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari Ph.D menyarankan, Menteri Perdagangan harus gerak cepat menangani kondisi saat ini salah satunya dengan menggerakkan intelijen perdagangan.

"Intelijen perdagangan ini penting mendeteksi apa-apa saja yang terjadi di pasar. Jangan lupa pula kita punya Komisi Pengawas Persaingan Usaha, mereka lembaga formal dan bisa dimanfaatkan oleh Menteri Perdagangan," ujar Wawan melansir laman UB, Jumat (17/6/2022).

Menurut Wawan, Menteri Perdagangan tidak akan bisa jalan sendiri, karena itu perannya juga butuh bantuan seperti Menteri Pertanian.

Kemudian Kepolisian yang bisa membantu agar tidak ada hal yang menyimpang.

"Kejaksaan juga bisa. Kementerian Perdagangan harus harmonis dengan Lembaga lain dan bisa baca situasi pasar," ucap Wawan.

Pekerjaan rumah terbesar Menteri Perdagangan, kata Wawan, tentu soal minyak goreng dan harga sembako.

Baca juga: UPN Veteran Jakarta Buka Jalur Seleksi Mandiri S1, Daftar di Sini

"Tentu yang jadi perhatian sekarang di Kementerian Perdagangan adalah mafia minyak goreng. Dan kita semua sudah tahu ternyata orang dalam yang bermain. Jadi kelangkaan yang sempat terjadi bukan karena bahan baku tapi karena ada penyimpangan," ucap Pakar Pemerintahan UB ini.

Terkait harga sembako, sebut dia, penting untuk menjadi sorotan.

"Karena, pasca pandemi Indonesia butuh kecepatan lebih dalam pemulihan ekonomi," jelas dia.

Sementara untuk Hadi Tjahjanto, Wawan meminta fokus pada reformasi agraria yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi, yaitu soal tanah sosial yang dibagikan untuk rakyat.

Program ini, kata dia, jangan sampai di level paling bawah ada penyimpangan.

"Misalkan ada beberapa kasus sertifikat tidak sampai ke tangan penerima. Belum lagi ada kasus lain untuk mendapat sertifikat harus membayar," tutur dia.

Dengan hadirnya Hadi Tjahjanto, maka ada pengalaman militer ditambah relasinya yang akan membantu merealisasikan program tersebut.

Baca juga: Ajang Puteri Indonesia 2022 Pakai Bahasa Inggris, Ini Kata Dosen Unair

"Dia kan paham bagaimana bekerja sama dengan aparat. Tidak hanya pendekatan bukti hukum tapi Hadi punya kemampuan intelijen sehingga akan ada hal berbeda di tata ruang dan keagrariaan," tukas Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com