Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Prodi Saintek dan Soshum Punya Keketatan Tertinggi di SNMPTN 2022

Kompas.com - 29/03/2022, 12:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Prof. Mochamad Ashari mengatakan, ada sebanyak 120.463 siswa yang diterima di SNMPTN 2022.

Siswa yang dinyatakan lolos wajib daftar ulang di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tujuan. Jadwal daftar ulang bisa dilihat dari laman resmi masing-masing PTN.

Baca juga: 15 PTN Penerima Peserta Terbanyak di SNMPTN 2022, UB Nomor 1

Pada pelaksanaan SNMPTN 2022, sebut dia, tingkat keketatan seleksi sangat tinggi.

Bayangkan saja, satu siswa yang sudah dinyatakan lolos harus menyingkirkan 4 kesempatan teman lainnya.

Maka dari itu, sangat disayangkan apabila siswa yang sudah dinyatakan lolos tidak melakukan pendaftaran ulang di PTN yang dipilih.

"Siswa yang lolos SNMPTN 2022, maka tidak bisa ikut jalur UTBK SBMPTN 2022. Jika sudah lolos, segera daftar ulang sesuai PTN yang dipilih," ungkap dia saat mengumumkan SNMPTN 2022, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Terkait tingkat keketatan seleksi di SNMPTN 2022, sambung dia, banyak terjadi di Prodi Saintek maupun Soshum.

Nah, apa saja prodi yang memiliki keketatan tertinggi di SNMPTN 2022. Bisa dilihat dari daftar di bawah ini.

Baca juga: Ini Daftar 20 PTN Penerima Peserta KIP Kuliah Terbanyak di SNMPTN 2022

20 Prodi Saintek paling ketat di SNMPTN 2022

1. Keperawatan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (keketatan 0,99 persen).

2. Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran (keketatan 1,09 persen).

3. Gizi, Universitas Sumatera Utara (keketatan 1,16 persen).

4. Farmasi, Universitas Diponegoro (keketatan 1,32 persen).

5. Ilmu Komputer, Universitas Negeri Jakarta (keketatan 1,42 persen).

6. Teknik Informatika, Universitas Hasanuddin (keketatan 1,46 persen).

7. Gizi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (keketatan 1,54 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com