Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Self Healing" lewat Mural ala Siswa SMPN 2 Dukuhwaru Tegal

Kompas.com - 11/03/2022, 13:17 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Umi Chasanah, | Kelapa SMPN 2 Dukuhwaru, Tegal dan Fasilitator Manajemen Berbasis Sekolah Tanoto Foundation

KOMPAS.com - Penurunan semangat belajar siswa tidak bisa dipungkiri merupakan dampak buruk pembelajaran di masa pandemi. Hal ini juga dialami oleh siswa SMPN 2 Dukuhwaru yang membuat prihatin para pendidik.

Memasuki tahun pelajaran 2021/2022 pembelajaran yang dilakukan adalah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di mana siswa mulai pembelajaran langsung bertemu dengan guru, namun masih dengan sistem shift.

Artinya, siswa yang berangkat belum 100 persen, baru separuh dari jumlah siswa yang berangkat dengan sistem selang seling. Ini memberi angin segar bagi siswa yang telah mulai bosan belajar di rumah.

Namun ternyata semangat belajar siswa menurun Ini ditunjukkan dengan tingkat kehadiran siswa yang belum maksimal dan capaian hasil belajar yang kurang optimal. Tentu saja kenyataan ini membuat prihatin para guru.

Harus ada cara untuk membangkitkan kembali kesadaran siswa untuk belajar.

 

Diskusi dan koordinasi dilakukan oleh kepala sekolah dan dewan guru untuk menumbuhkan kembali gairah belajar para siswa, salah satunya dengan self healing

Self Healing sendiri merupakan proses pemulihan internal yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar membantu penyembuhan penyakit ketidakseimbangan emosi.

Ada satu bentuk self healing yang dicetuskan untuk siswa yaitu dengan lomba melukis mural di dinding belakang sekolah.

Mural merupakan cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen.

Baca juga: 7 Cara Melakukan Self Healing, Apa Saja?

Saat ini mural menjadi salah satu pilihan untuk mempercantik interior dan menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot yang menarik.

Dengan menggambar mural, diharapkan ada penyaluran positif aksi coret-coret siswa dalam mengekspresikan dirinya. Siswa diberi kebebasan dalam menggambar menyalurkan bakat seninya.

Lomba mural antarkelas

Media mural yang direncanakan adalah tembok keliling sekolah. Tembok keliling sekolah sebelah selatan yang membatasi sekolah dengan areal persawahan selama ini hanya dicat putih terlihat monoton.

Tembok keliling ini terlihat jelas dari jendela kelas 8B sampai kelas 8G karena berbatasan langsung dengan kelas-kelas tersebut.

Pada akhir pembelajaran semester satu setelah Penilaian Akhir Semester (PAS), dibuatlah lomba melukis mural antar kelas di tembok keliling sekolah. Ditentukan temanya “Bhinneka Tunggal Ika, Jayalah Indonesiaku”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com