Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Raih Beasiswa ke Luar Negeri ala Dosen UB

Kompas.com - 11/03/2022, 11:59 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini bisa kuliah di luar negeri bukan menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Pasalnya banyak program beasiswa yang memfasilitasi mahasiswa bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Selain itu juga banyak jasa konsultan pendidikan luar negeri yang bisa dimanfaatkan. Namun untuk bisa meraih beasiswa di luar negeri juga butuh perjuangan. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa lolos dan menjadi penerima beasiswa.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Pantri Muthriana Erza Killian memberikan tips agar berhasil mendapatkan beasiswa luar negeri.

Erza Killian menyelesaikan kuliah magister dan doktornya di luar negeri dengan akses beasiswa. Dia menyelesaikan kuliah magister di International Economics & Finance, University of Queensland Australia.

Baca juga: Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja bagi S1 Banyak Jurusan

Sementara gelar doktor dia dapat di Politics & International Studies, University of Leeds Inggris. Berikut tiga tips lolos beasiswa ke luar negeri ala dosen Universitas Brawijaya:

1. Menentukan substansi studi

Dalam menentukan substansi studi, Erza Killian menyarankan dua hal. Pertama, menentukan topik penelitian yang akan diambil dan menyusun daftar supervisor potensial terutama bagi yang melemar beasiswa untuk doktor. Sementara untuk magister, topik penelitian akan berguna saat penyusunan tesis.

"Untuk topik penelitian yang akan diambil ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu originality, feasibility dan Community," kata Erza seperti dikutip dari laman UB, Jumat (11/3/2022).

Untuk originality, Erza menyarankan topik penelitian yang diambil sebaiknya mempunyai kontribusi empiris atau teoritis atau bahkan keduanya.

"Cari juga apakah ada elemen kebaruan dari topik penelitian yang diambil," paparnya.

Di aspek feasibility, Erza menilai penelitian dilakukan harus memperhatikan apakah penelitian bisa dikerjakan dalam durasi yang telah ditentukan. Adakah data yang diperlukan, akses data serta pendanaan penelitian.

Kemudian yang ketiga adalah community. Erza mengungkapkan, aspek ini bisa memperhatikan komunitas peneliti siapa yang ingin diajak berdialog dan keahlian apa yang akan dibangun.

Baca juga: Ditutup 20 Maret, Intip Syarat Daftar Jalur Prestasi Undip 2022

2. Memilih negara dan kampus tujuan

Erza menyebut ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu sistem pendidikan, sistem pendukung, jaringan alumni dan alasan pragmatis. Untuk sistem pendidikan, Erza menganggap sebelum mendaftar beasiswa harus paham lebih dulu berapa lama durasi kuliahnya.

"Seperti saya dulu saat magister ada pilihan di Australia atau Inggris. Tapi saya pilih Australia karena durasinya lebih lama karena dulu saya ingin studi lebih lama di luar negeri," ungkap dia.

Dia menambahkan, pertimbangan terkait peringkat kampus yang akan dituju juga penting. Termasuk sistem pembimbingan seperti apa juga harus diperhatikan.

Kemudian untuk support system atau sistem pendukung, Erza menyarankan pendaftar beasiswa memperhatikan bagaimana gaya hidup di negara tujuan dan juga dukungan kampus untuk mahasiswa internasional. Terkait jaringan alumni, hal tersebut juga sangat penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com