Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof. Roosseno Mendapat Anugerah Herman Johannes Award dari Katgama

Kompas.com - 19/02/2022, 20:44 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Tinggi Teknik (17/2/2022), Keluarga Alumni Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (Katgama) memberikan penghargaan Herman Johannes Award kepada para tokoh yang dinilai memiliki peran nyata dalam pengembangan iptek di Indonesia. 

Ajang penghargaan Herman Johannes Award tahun 2022 ini juga digelar bertepatan dengan peringatan ke-76 Dies Natalis Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada di Gedung ERIC FT UGM, Yogyakarta. 

Nama Herman Johannes sendiri merupakan sosok Pahlawan Nasional yang telah banyak berjasa dalam kemajuan bangsa. Herman adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi ke-7 tahun 1950-1951 dan juga Rektor UGM ke-2 pada periode 1961-1966.

Pada tahun ini, tokoh yang mendapatkan penghargaan Herman Johannes Award adalah Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo.

Dikenal sebagai "Bapak Beton Indonesia", Prof. Roosseno merupakan insinyur sipil, lulus dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1932. 

Nama Prof. Roosseno tidak dapat dipisahkan dari rekayasa teknik sipil Indonesia. Dialah penerjemah ulung gambar dan desain para perancang bangunan ke dalam bentuk dan struktur pada masanya.

Tangani proyek mercu suar nasional

Prof. Roosseno mengawali karir dengan berwiraswasta yakni mendirikan Biro Insinyur Roosseno & Soekarno (Presiden Pertama RI) pada tahun 1933. Kemudian Pada 1 April 1944, Prof. Roosseno diangkat menjadi Guru besar (kyudju) bidang ilmu beton di Bandung Kogyo Daigaku.

Tanggal 26 Maret 1949, ia diangkat menjadi Guru Besar Luar Biasa Ilmu Beton di Universiteit Van Indonesi, Faculteit van Technische Wetenschap di Bandung.

Baca juga: Puspresnas Beri Penghargaan Siswa Berkebutuhan Khusus Berprestasi

Empat tahun kemudian, Presiden Soekarno memberikan kepercayaan kepada Prof. Roosseno sebagai menteri, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum ke-10 tahun 1953, Menteri Perhubungan ke-7 tahun 1953-1954, dan Menteri Perekonomian ke-12 tahun 1954-1955.

Selain itu, Prof.Roosseno juga dipercaya Presiden Soekarno untuk merealisasikan sejumlah pembangunan termasuk proyek mercu suar seperti Gedung Pola, Jakarta by Pass, Masjid Istiqlal, Monas, Hotel Indonesia, Wisma Nusantara, hingga Sarinah Thamrin.

Hotel Ambarukmo, Hotel Samudra Indonesia, Restorasi Candi Borobudur Serta Kompleks Asian Games Senayan dan sejumlah bangunan monumental lainya di Indonesia juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari Prof. Roosseno.

Pada bidang pendidikan peranannya juga sangat besar yakni sebagai promotor pendirian Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada di Yogyakarta dan inisiator pembentukan Fakultas Teknik Universitas Indonesi.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Soekarno maka berdirilah FT UI dan menjadikan Prof. Roosseno sebagai Dekan Pertama Fakultas Teknik UI pada 17 Juli 1964.

Prof. Roosseno yang lahir di Madiun tanggal 2 Agustus 1908 dan wafat pada tanggal 15 Juni 1996, merupakan anak keenam dari pasangan Raden Roostamadji Soemodiwiryo dan Raden Rara Endran Soemodilogo.

Pada tahun 1932, Prof. Roosseno menikah dengan Raden Ayu Oentari dan memiliki 5 puteri dan 1 putera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com