Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Studi, Orangtua Milenial Lebih Suka Anak Belajar Soft Skill

Kompas.com - 12/02/2022, 07:56 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pandangan orangtua akan materi belajar anak, kini semakin bergeser. Jika dulu, anak baru bisa dikatakan belajar apabila materi belajarnya bersifat akademis.

Misalnya, belajar sains, matematika, kimia, atau materi lain yang bersifat akademis. Namun di tangan para orangtua milenial, semua itu berubah.

Dari studi HP New Asian Learning Experience 2021 yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia, menunjukkan bahwa orangtua milenial tidak lagi memaksa anak wajib belajar ilmu akademis.

Melainkan menekankan pentingnya soft-skill bagi anak-anak demi masa depan mereka sendiri. 

Baca juga: Intip Tips Memilih Mainan Aman bagi Anak, Orangtua Wajib Tahu

Studi ini dilakukan September 2021 dengan menyasar 500 orangtua milenial Indonesia berusia 25 hingga 42 tahun yang memiliki anak minimal satu dan berusia di bawah 12 tahun.

Menurut hasil survei, ada 94 persen orangtua lebih suka anak mereka belajar cara berpikir kreatif dan 92 persen orangtua memilih anak-anak harus bisa memecahkan masalah yang ada.

Kemudian, sebanyak 92 persen orang tua memilih kemampuan beradaptasi sebagai skill yang harus dimiliki anak-anak.

Temuan ini, menujukkan orangtua zaman sekarang sudah berbeda jauh dengan orangtua zaman dulu. Kini, anak tak melulu harus pintar secara akademis.

Baca juga: Cara Orangtua Mengenalkan Profesi pada Anak-anak

Menurut Fiona Lee, Managing Director, HP Indonesia, orangtua milenial merasa mereka bertanggung jawab untuk memastikan anak cerdas dan berwawasan luas untuk masa depan.

"Melalui studi ini, kami mengetahui bahwa orang tua milenial di Indonesia menginginkan anaknya menerima pendidikan yang komprehensif untuk menjamin masa depan mereka," ujar Fiona Lee.

Ia mengatakan orangtua memahami bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada bidang akademis, tetapi juga meliputi keterampilan yang membentuk pola pikir mereka.

"Orangtua meyakini, semua hal ini dapat menyiapkan anak mereka untuk tempat kerja masa depan," tambah Fiona.

Selain itu, kini banyak sekali orangtua mulai mengenalkan teknologi untuk media belajar anak-anak. Hal itu dibuktikan dari 87 persen orangtua yang merasa nyaman menggunakan lebih banyak teknologi untuk anak-anak belajar.

Mereka juga merasa sekolah perlu memanfaatkan teknologi dengan lebih baik untuk mengembangkan keterampilan masa depan anak-anak mereka.

Baca juga: Dokter UGM: Ini Ciri-ciri Anak Kena Demam Berdarah

Sementara, ada 82 persen orangtua lebih menyukai pembelajaran taktil atau hands-on, lalu 75 persen lainnya percaya materi cetak juga dapat merangsang atau meningkatkan kreativitas. Masih banyak orangtua percaya anak juga bisa mengingat informasi lebih baik ketika belajar dari materi cetak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com