Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum UT: Ekonomi Kreatif Jadi Kekuatan Memenangkan Persaingan Global

Kompas.com - 15/12/2021, 17:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi telah mengubah tatanan dunia, termasuk dalam perkembangan ekonomi digital yang semakin pesat menuntut pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi dan informasi dalam aktivitas bisnis.

Berdasarkan data Kominfo (2021), terjadi perubahan pola konsun?si barang dan jasa dari luring ke daring sekitar 15-20 persen. Hal ini menunjukkan adanya peluang dalam membangun potensi kewirausahaan digital.

Mendukung transformasi ini, Universitas Terbuka (UT) menggelar kuliah umum atau studium generale yang diadakan secara virtual mengangkat tema “Ekonomi Kreatif di Era Digital” pada 15 Desember 2021.

Kuliah umum menghadirkan dua pembicara utama; Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI) dan Irfan Hakim (Public Figure).

Dalam sambutan pembukaan acara, Rektor UT Prof. Ojat Darojat menegaskan UT sangat cepat dalam menerima kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi sehingga kapasitas mahasiswa dan lulusan UT semakin baik.

"Saya kira tidak salah kalau dalam kesempatan ini, mahasiswa yang sedang aktif mengikuti perkuliahan di UT sekitar 350 ribu, dapat menyesuaikan dengan kemajuan yang telah dicapai, terutama dalam konteks pengintegrasian teknologi, bukan hanya dalam pembelajaran tetapi juga dalam membangun kekuatan ekonomi," pesan Rektor UT, Prof. Ojat Darojat dalam sambutan.

Rektor UT juga berharap kegiatan ini dapat memperkaya pengetahuan yang telah diperoleh mahasiswa UT dari mata kuliah yang telah ditempuh.

Ekonomi kreatif jadi kekuatan baru ekonomi nasional

Dalam kesempatan pertama, Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet menyampaikan, Era Revolusi 4.0 telah menjadikan ekonomi kreatif menjadi isu strategis dalam memenangkan persaingan global.

Baca juga: Menparekraf: Anak Muda Pemain Kunci Sektor Ekonomi Kreatif

"Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional yang berkelanjutan untuk memenangkan persaingan global," ungkap Bambang.

Ia menjelaskan, peningkatan nilai tambah dari kekayaan intelektual, bersumber pada kreativitas manusia yang berbasis pada warisan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com