Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Pelindo, Ekonom Unair: Jadi Efisien dan Monopoli Bisnis

Kompas.com - 08/09/2021, 15:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rencana merger (penggabungan) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I hingga IV telah diumumkan oleh Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Erick Thohir selaku Menteri BUMN akan meresmikan merger keempat perusahaan pelat merah di sektor pelabuhan pada 1 Oktober 2021.

Baca juga: Kebocoran Data Jokowi, Pakar Unair: Indonesia Kurang Cyber Security

Langkah merger Pelindo direspon oleh Pakar Ekonomi Pembangunan FEB Unair Nurul Istifadah.

Menurut dia, keputusan itu dapat membawa dampak baik terhadap efisiensi bisnis. Tapi juga dapat menimbulkan konsekuensi persaingan yang tidak sehat.

Pertama, kata Nurul, merger Pelindo menjadi sebuah harapan baik bagi efisiensi bisnis di perusahaan sektor jasa kepelabuhanan tersebut.

"Yang diharapkan adalah, keempat perusahaan tadi bisa jadi satu fokus pada strategi yang sama. Selain itu ada hal yang bisa disatukan dan resource sharing, menyebabkan timbulnya efisiensi dan penghematan biaya," ucap dia melansir laman Unair, Rabu (8/9/2021).

Dia menekankan, dengan menyatunya empat perusahaan, maka akan memiliki satu struktur kepemimpinan.

Dengan begitu, kebijakan operasional yang selama ini diambil tidak sama, maka setelah merger akan memiliki satu hirarki kepemimpinan yang sama.

Baca juga: Prabowo: Kampus Unair Pusat Otak Semua Bangsa

"Itu menyebabkan kebijakan yang diambil berfokus pada strategi yang sama pula," jelas dia.

Hal kedua, sebut dia, setelah merger Pelindo akan menjadi satu perusahaan besar yang menguasai market share yang besar.

Mengingat hal itu, bukan tidak mungkin perusahaan yang tergabung dalam BUMN ini mampu mendominasi dan mengakibatkan persaingan yang kurang sehat di bidang jasa kepelabuhanan.

Di posisi sebagai perusahaan dominan yang menjadi price maker, maka tentunya dibutuhkan sebuah kontrol untuk meredam kemungkinan penentuan harga yang tidak diharapkan.

"Yang perlu diperhatikan nanti setelah merger, adalah bagaimana kontrol terhadap penetapan tarif oleh Pelindo dalam kondisi tingkat konsentrasi pasar yang tinggi, dan relatif tidak ada pesaing," tutur dia.

Hal terakhir, dia menyebut, tak hanya sampai merger saja, Pelindo juga masih memiliki tugas soal proses operasional yang akan berimbas dalam menyatukan dan menyamakan standarisasi pelayanan.

Baca juga: AHY Jadi Mahasiswa Baru Program Doktor di Unair

"Tak lupa menyamakan efektivitas sumber daya, dan juga peningkatan kecepatan operasional untuk mencapai efisiensi yang baik di Pelindo," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com